Dilihat dari statistik dari jumlah 33 provisi, terdapat 2 provinsi yang termasuk kategori prevalensi gizi buruk yang tinggi yaitu Papua Brat dan Nusa Tenggara Timur.
Itulah sebabnya MDG 2015 mengusulkan bahwa sasaran 15,5 persen gizi buruk harus diturunkan menjadi 4,1 persent.
Untuk mengetahui status gizi pada kelompok dewasa (lebih dari 18 tahun) dapat diketahui dengan cara prevalansi gizi berdasarkan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT). Kurus memang merupakan indikasinya, tetapi justru statistik menunjukkan bahwa kelompok dewasa didominasi masalah obesitas. Prevalansi obesitas sebesar 14,76 per sent.
Kelebihan berat badan itu juga indikator gizi buruk dan terdapat justru pada usia 35-59 tahun. Ditemukan di Sulawesi Utara (40,54 persen), Kalimantan Timur (35,38 persen), dan DKI Jakarta (34,7 persen).
Mari kita semua memulai hidup dengan pola hidup sehat dan cukup gizi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H