Sesekali anak cantik itu mengelap keringat di keningnya yang mengucur dengan ujung jilbabnya. Di sudut kelas, ia terus membaca dan menghafal ayat-ayat Allah yang mulia. Sementara teman-temannya sibuk dengan mainannya di jam istirahat dan membeli gorengan di kantin sekolah. Meski banyak teman-temannya yang mengajak ia bermain, anak cantik ini tak bergeming memenuhi ajakan temannya dan menolaknya dengan sopan.
Bagi mereka yang belum mengenalnya, siswi cantik hafizhoh 10 juz kelahiran Pekanbaru 29 juli 2006 ini terkesan pendiam dan kalem. Namun berada dekat pemilik nama Kafka Adzdzikra Ramadinta (11 tahun) waktu dua jam terasa sangat singkat. Apalagi kalau bicara tentang keahliannya membaca dan menghafal alqur’an yang menjadi hobinya, dia akan mengajak kita pada kekhusyuan dan ketentraman dalam mendengarkan bacaan dan hafalannya yang indah. Bukan hanya indah tetapi menambah iman bagi siapa yang mendengarnya. Benar memang apa yang disampaikan Allah SWT dalam firmannya.
“Orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakkal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfal: 2).
Kafka juga dikenal sebagai sosok yang murah senyum, supel, seakan tiada beban dalam hidupnya. Tak ada amarah dan congkak yang ditunjukkan dari dirinya setiap bertemu dengan semua orang yang dikenalnya.
Alhamdulillah penulis berkesempatan bisa bertemu dengan ananda Kafka untuk membagikan tips buat para siswa khususnya, dan umumnya untuk semua kalangan tentang bagaimana kafka bisa menghafal alquran sebanyak 10 Juz dan akan terus berusaha agar bisa menghafal 30 juz alqur’an.
Saat ini Kafka menjalankan aktifitasnya sebagai pelajar kelas enam di SDIT Gema Nurani Kota Bekasi. Anak kedua dari pasangan bapak Achmad Mudakir dan Ibu Tanti Puji Asmoro ini hobi sekali menghafal alquran, tak hanya menghafal alquran yang menjadi hobinya, ternyata dia juga hobi menggambar dan kelak ingin menjadi designer handal yang melahirkan rancangan gaun-gaun yang indah dan mempesona. Baginya, hidup yang indah adalah dekat dengan al-qur’an, selalu merasa resah jika sehari saja tidak membaca alqur’an. “Alqur’an why of life.” tuturnya sambil tersenyum malu.
Kafka adalah salah satu dari ribuan anak yang beruntung bisa mendapatkan pendidikan yang baik, terlahir dari kedua orangtua yang taat agama Kafka tumbuh dan besar dalam asuhan kasih sayang kedua orang tuanya. Dari kecil ia selalu diajarkan ilmu-ilmu agama sebagai bekal kelak jika ia besar, berawal dari didikan orangtua yang taat ibadah di usia nya yang masih kecil ia tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu, jangankan shalat yang wajib, shalat qiyamullail saja selalu ia laksanakan sejak kelas dua sekolah dasar. Terlepas peran dari orangtua yang tak kalah penting juga peran dari para guru-gurunya dalam mendidik Kafka.
Dari kedua tangan orangtua dan gurulah benih-benih ilmu tumbuh pada sosok Kafka. Dalam menghafal alqur’an tentu sebelumnya harus mengerti dan fasih dalam membaca alqur’an sehingga dapat dengan mudah saat akan menghafal alqur’an, salah satu cara atau metode dalam membaca alqur’an yang mudah dan menyenangkan yaitu metode Qira’ati yang diajarkan oleh guru-gurunya di SDIT Gema Nurani. Metode ini membimbing siswa untuk terlebih dahulu mengenal, mengucapkan huruf-huruf dalam alquran dengan baik dan benar. Metode ini mulai diajarkan kepada siswa sejak siswa duduk di kelas satu. Sehingga tidak heran jika dalam waktu yang cukup singkat para siswa dapat membaca alqur’an dengan fasih.

“Alhamdulillah Kafka itu punya pribadi yang tanggung jawab jika diberikan amanah, dan selalu punya target yang harus dicapai. Jadi, setiap ba’da magrib, isya dan qiyamullail atau ba’da shalat shubuh kafka banyak waktu untuk berinteraksi dengan alquran dengan cara membaca dan melancarkan hafalannya. Karena saya dan ayahnya selalu berusaha menjadi panutan atau contoh bagi anak-anak.” Ungkap Ibunda Kafka
“Saya dengan ayahnya juga selalu menekankan bahwa kalau akhirat kita kejar Insya Allah dunia mengikuti. Kami juga selalu menyempatkan waktu untuk makan bersama dan berdiskusi.” Tambahnya.
Saat ini Kafka sudah menghafal 10 Juz alqur’an. Orang tua mana yang tidak senang memiliki seorang anak yang hafal alqur’an. Tak hanya pandai menghafal alquran, berbagai macam bidang perlombaan pun ia raih terutama perlombaan dalam bidang tahfidz, MHQ dan lain-lain. Di mata teman – temannya Kafka juga terkenal anak yang baik hatinya dan suka menolong, tak heran jika teman-temannya menyayanginya seperti saudara sendiri.
“Kafka itu anaknya baik, suka menolong dan seru pokoknya. Semoga kita juga bisa mengikuti jejaknya menghafal alquran.” Ujar Zahra dan Indah teman sekelas Kafka.
“Kami juga sayang sama Kafka, jadi kita saling menyayangi seperti saudara sendiri.” Tambah Zahra dan Indah sambil tersenyum malu.
Betapa bahagianya berada di lingkungan yang mencintai Kafka, orang tua, teman-teman yang menyayanginya. Guru-gurunya pun bangga mempunyai murid yang cerdas dalam menghafal Alqur’an, dan baik akhlaknya. Dimata para guru Kafka membawa kesan yang positif.
“Ananda Kafka itu anaknya sopan dan baik, mau berteman dengan siapa saja. Tidak membedakan teman dan mudah bergaul. Dalam akademik pun di kelasnya ia termasuk dalam sepuluh besar. Saya salut juga dia tidak pernah meninggalkan tahajjud. Pokoknya anaknya sholehah, semoga Allah selalu menjaga ananda Kafka.” Ungkap Mis Eva wali kelas Kafka.
Tidak hanya berprestasi di bidang menghafal alqur’an, Kafka juga mempunyai semangat belajar yang tinggi, sehinga sering menjadi the best student di sekolah sejak kelas satu hingga kelas enam, berbagai kategori the best student telah Kafka raih seperti the best student kategori disiplin, terbersih, terapih, menerapkan sikap 5S salam, sapa, sopan, santun, senyum dan lain-lain.
Lengkap nampaknya kelebihan yang ada dalam sosok perempuan cilik ini, kelebihannya yang ada pada dirinya tidak membuat Kafka menjadi anak yang sombong dan angkuh, baginya sifat sombong adalah bagian dari tipu daya syetan yang tidak boleh ditiru. Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Ya, seperti peribahasa itu yang cocok menggambarkan sosok seorang hafiz cantik ini.
Baginya, menjadi hafiz dan berprestasi di bidang akademik adalah karunia dari Allah.
“Saya bersyukur dikaruniai oleh Allah bisa menghafal alqur’an, doa dan usaha lah yang membuat cita-cita tercapai. Usaha tanpa doa adalah kesombongan, doa tanpa usaha adalah sia-sia, begitu kata guru saya.” Ungkap Kafka sambil tersenyum malu.
“Jadi, keduanya harus seimbang” tambahnya.
Namun disetiap usaha pasti ada hambatan, pasti ada ujian yang akan menghadang. Rasa bosan, capek, lelah adalah hal biasa dalam setiap menggapai impian. Bangkit adalah langkah yang tepat untuk kembali meraih cita-cita. Kegagalan bukanlah kiamat sehingga bukan akhir segalanya, maka tidak perlu menyerah apalagi putus asa, harapan terbentang luas kalau mau berusaha. Allah akan memberikan kemudahan asalkan kita mau terus berdoa kepada-Nya.
Demikian juga yang dialami oleh Kafka dalam menghafal dan belajar, rasa bosan dan capek sering menghampirinya.
“Kalau saya sedang bosan dan capek saat belajar atau menghafal alqur’an, biasanya saya salurkan dengan hobi saya menggambar. Jadi, bentuk istirahatnya menggambar sekaligus menyalurkan hobi.” Tuturnya
“Semoga bisa tercapai menjadi designer handal dan hafizhoh juga kelak, Insya Allah. Hehehe.” Sahut Kafka tertawa kecil.
Belajar dengan gigih dari pagi ketika matahari terbit hingga sore tanpa mengenal lelah, itulah perjuangan seorang sosok hafiz cantik yang juga hobi menggambar ini demi menggapai cita-cita yang akan dicapainya kelak.
Karna belajar adalah kewajiban, belajar adalah untuk kebutuhan. Sebagaimana manusia membutuhkan helm untuk menjaga kepalanya, bukan helm yang membutuhnya manusia. Begitu juga ilmu, manusia membutuhkan ilmu untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhkan larangannnya sehingga tahu mana yang benar dan salah. Bukan ilmu yang membutuhkan manusia. Pada dasarnya ilmu adalah milik Allah, sudah sepatutnya jika seseorang menginkan kemudahan dalam menutut ilmu maka minta kepada yang memiliki ilmu itu sendiri, dia Allah SWT.
Semoga kita termasuk orang – orang yang dipilih Allah menjadi ahli ilmu, sebagaimana hadis nabi Muhammad SAW. “Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Profil Singkat
Nama : Kafka Adzdzikra Ramadinta
Tempat & Tgl lahir : Pekanbaru, 29 Juli 2006
Alamat : Taman Harapan Baru Blok C 4 NO 7
Agama : Islam
Saudara : Dua bersaudara
Nama orangtua
Ayah : Achmad Mudakir
Ibu : Tanti Puji Asmoro
Hobi : Membaca dan menghafal alquran serta menggambar.
Cita – cita : Hafizhoh dan Designer
Makanan kesukaan : Sate Padang
Sebagian prestasi yang diraih :
Juara I lomba Tartil Qur’an di Masjid Nurul Firdaus tingkat sekolah dasar
Juara I IMTAS Festival Qiraati Bekasi ke III
Juara I lomba Tartil Alquran Festival Qiraati Bekasi
Juara I lomba MHQ anak kader DPC PKS kategori anak sekolah dasar
Juara I Qiraati Jilid 6 Festival Qiraati Bekasi
Juara II Speech Contest Competition SDIT Gema Nurani
Juara II Math and Science Competition SDIT Gema Nurani
Juara III Lomba cerita kisah sahabat Nabi di Masjid Nurul Falah
Juara III Lomba hafalan Al Quran Juz 30
The best Student Of the Year 1st Grade academic year 2016/2017
Piagam perhargaan Dauroh Al Quran 40 hari Yayasan Kampung Quran Mataqu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI