Mohon tunggu...
Wicked Tuesday
Wicked Tuesday Mohon Tunggu... -

I love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jusuf Kalla Mission

18 Juni 2014   03:26 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:19 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya membuat tulisan ini sekedar share atas apa yang saya ketahui sewaktu masih menjadi bagian dari team lingkaran Jokowi-Jusuf Kalla. Saya minta maaf sebelumnya kepada teman-teman team yang sebagian kecil masih berjuang demi sukses mengantar Jokowi-Jusuf Kalla menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI.

Saya awalnya berjuang bersama teman-teman team untuk mensukseskan Jokowi menjadi Presiden, belum ada calon wakilnya yang digadang seperti Jusuf Kalla, AS, dan Mbak Puan Maharani. Munculnya partai koalisi Nasdem dengan mengusulkan Jusuf Kalla dengan bajet dana yang sangat besar , otomatis AS ditinggalkan karena pada waktu itu PDIP juga membutuhkan dana untuk Pilpres. Tarik ulur pun terjadi masih menyisahkan Mbak Puan Maharani sebagai salah satu kandidat cawapres menemani Jokowi. Akan tetapi sangat kuatnya lobi yang dimainkan oleh Jusuf Kalla melalui Surya Paloh , yang dimana Jokowi waktu itu membutuhkan media televisi dan dana yang telah diatur oleh beberapa pengusaha sejawat bisnisnya Jusuf Kalla dalam negeri maupun luar negeri. Satu hari sebelum penentuan siapa yang menemani Jokowi , pertemuan di rumahnya Ibu Megawati antara  Ibu Megawati, Mbak Puan dan Jokowi beserta saudara Tahjo Kumolo. Dalam pertemuan itu Ibu Megawati mengajukan Mbak Puan untuk menemani Jokowi , tapi ditolak oleh Jokowi dengan mimik wajah yang kurang senang. Ibu Megawati pun menanyakan siapa yang , Jokowi menginginkan Jusuf Kalla. Kesepakatan pun terjadi malam itu dengan persyaratan Jusuf Kalla menopang bersama para teman bisnisnya biaya kampanye , yang tidak sedikit sekitar 10 triliun yang dimana baru terealisasi 7 triliun, sisa 3 triliun setelah terpilih baru diselesaikan untuk beberapa orang dan partai.

JUSUF KALLA MISSION

Kami beberapa orang pun menolak untuk seorang Jusuf Kalla menemani Jokowi, tapi keinginan pembesar partai dan jokowi sendiri maka kami pun mengikuti keputusan itu.

Kenapa Jusuf Kalla berambisi untuk menjadi cawapresnya Jokowi??? Ada rencana yang telah kami ketahui, Jusuf Kalla tentu tidak ada partai yang mengusungnya. Kalaupun ada partai yang mengusung Jusuf Kalla , maka dipastikan tidak akan menang dalam pertarungan tersebut. Cara terbaik adalah Jusuf Kalla dengan pengaruh finansial, jaringan partai seperti Nasdem masuk dalam permainan ini. Jusuf Kalla melihat elektebilitas Jokowi yang sedang tinggi untuk memenangi Pilpres 2014 sebagai pintu masuk menjadi cawapres. Disini letak rencana yang dilakukan oleh Jusuf Kalla, jika terpilih nantinya maka  permainan lanjutan oleh Jusuf Kalla adalah menggunakan kasus trans jakarta melalui AS dan KPK dan desakan masyarakat lawannya sewaktu Pilpres menggulingkan Jokowi sebagai Presiden, karena Jusuf Kalla sudah memiliki kuasa sebagai wakil presiden. Jika Jokowi turun atau sebagai tersangka maka secara otomatis UU mengatur bahwa Wakil Presiden menjadi Presiden. Jusuf Kalla merupakan pengusaha, sebagai Presiden nantinya Jusuf Kalla dan rekan bisnisnya akan bebas melakukan KKN di berbagai sektor.

Jokowi bukan seorang politikus tulen , bukan seorang pemikir dan bukan seorang strategy. Atas dasar itu saya dan beberapa teman memilih keluar , supaya kedepan kami jangan disalahkan dan bertanggung jawab akan apa yang terjadi. Kami memilih Golput untuk Pilpres ini.

Masih banyak lagi yang akan saya share di Kompasiana beberapa hari kedepan. Terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun