Korupsi saat ini merajalela. para koruptor bebas berkeliaran kemana-mana, bahkan ada yang dilindungi. berita panas saat ini tentang Nazarudin dan politisi partai demokrat. Partai demokrat merupakan partai terbesar saat ini yag berhasil mengalahkan partai besar lainnya. tokoh utamanya pun sangat disegani, dihormati dan dipuja-puji oleh rakyat Indonesia. Namun kenapa oknum demokrat tidak seperti pembinanya. ada oknum demokrat yang korupsi padahal sang tokoh utama sangat membenci korupsi dan mempuyai visi memberantas koruptor di Indonesia. visi dari tokoh utama partai demokrat dijalankan dengan misinya yaitu membentuk KPK. tetapi sekarang KPK dihujat oleh oknum demokrat sendiri, kpk dikatakan tidak profesional. kenapa terjadi demikian kan yang membentuk KPK adalah tokoh utama demokrat sendiri kenapa sekarang dihujat ?. Seharusnya politisi demokrat membantu KPK untuk mencari kebenaran sejati. kenapa harus ditutup-tutupi ? jika salah biarkan dia dihukum dan bila benar biarkan dia bebas. tetapi janji hanyalah janji. katanya jika Nazarudin dipanggil KPK akan pulang untuk mengungkapkan kebenaran, tetapi kenapa sampai sekarang tidak muncul juga. jika memang benar jangan takut datang saja dan katakan apa adanya. kalau seperti ini berarti ada indikasi bahwa Nazarudin memang benar-benar salah dan takut akan dipenjara. wahai politisi demokrat jangan takut akan kebenaran jika benar katakan benar jika salah katakan salah kejujuran tidak akan menggulingkan partai demokrat. bahkan jika oknum demokrat bersalah hal itu tidak akan menggulingkan citra partai. bahkan dengan kejujuran itu demokrat akan semakin disegani baik oleh kawan maupun lawan. jika seperti ini terus demokrat akan hancur, para partisipan akan pergi meninggalkan partai demokrat. atau memang sudah tidak ada lagi kejujuran dan keberanian untuk mengatakan yang benar memang benar dan yang salah memang salah di Indonesia ?. Adakah partai di Indonesia yang benar-benar bertanggung jawab ? atau semua itu hanya omong kosong belaka untuk mencari kekuasaan ?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H