Mohon tunggu...
Anugerah Putera
Anugerah Putera Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Santri Pondok Pesantren Darunnajah Angkatan XXXVI

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bab 14: Saat-saat OSDN (I Always Need You)

25 Juni 2013   16:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Akhirnya, sudah 4 tahun lamanya aku menjadi objek OSDN, diatur-atur terus sama kakak kelas. Sekarang aku menjadi OSDN, berarti aku siap bertanggung jawab dengan segala resikonya. Tepatnya, pada tanggal 1 Februari 2012 kami dilantik. .

Aku menjadi bagian Pers dan Jurnalistik atau biasa disingkat Petik. Bagian ini beranggotakan 6 orang, yaitu aku, Revy, Wahyu, Bahran, Agung, dan Farraz.Tugas kami adalah mendokumentasikan semua kegiatan OSDN, memasang koran di mading, dan mengisi celoteh santri. Kami bediskusi membuat program kerja, memilih ketua, dan menyusun stuktur.

“Siapa nih yang mau jadi ketua?” tanya Revy.

Hening…

Aku mengajukan diri “Ane mau, Rev”

“Ane juga deh, catat saja dulu” Wahyu juga mengajukan diri.

“Ada lagi gak?”

Hening lagi…

“Ya sudah, kalau begitu ane juga” Revy mencatat namanya.

“Baiklah, sekarang sudah 3 kandidat ketua, kita pakai sistem demokrasi, yang mendapatkan suara terbanyak dialah yang menjadi ketua”

“Siapa yang pilih Putera?” tanya Revy.

“Ane…” seru Bahran.

Hanya Bahran saja yang memilihku.

“Siapa yang pilih Wahyu?”

“Ane, ane, ane…” jawab Agung dan Farraz.

“Terakhir, siapa yang pilih ane?”

Semuanya angkat tangan.

“Baiklah, sudah diputuskan… Ketuanya ane sendiri. Terima kasih atas kepercayaannya. Mohon kerja samanya.”

Sebenarnya aku juga ingin sekali jadi ketua, tapi ya sudah lah…

Yang menjadi ketua adalah Revy, Wahyu menjadi wakil, aku sekretaris, Farraz bendahara, Bahran dan Agung bagian perlengkapan.

Awal dari program kerja kami adalah berlangganan koran. Supaya santri tidak kudet (kurang update). Biasanya santri dipandang rendah di dunia luar, tapi tidak dengan turun tangannya bagian Pers dan Jurnalistik. Kami juga memasang membuat mading yang isinya ilmu pengetahuan, sejarah, politik, humaniora, lifestyle, dan masih banyak lagi. Setiap tapi ada tamu pondok kami diizinkan untuk tidak masuk kelas supaya dapat memotret tamu-tamu yang datang itu. Kami juga aktif ketika ada event-event dari pondok seperti PORSEKA, PERKHUTSY, Khutbatul ‘Arsy, Class Meeting, dan acara pondok lainnya hingga akhir jabatan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun