Mohon tunggu...
Anugerah Putera
Anugerah Putera Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Santri Pondok Pesantren Darunnajah Angkatan XXXVI

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bab 17: Akhirnya... (I Always Need You)

14 Agustus 2013   21:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:18 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lewati , jalan kehidupan …
Yang dulu kita rasakan , dan terus kita rasakan …
Dan kini semua , hilang tak berarti , seperti angin yang berhembus …
Rasa itu terbawa pergi …
Semua hilang .. Semua hilang …
Harapan kau kembali …
Mungkinkah itu terjadi

Setelah 6 tahun dikekang di pondok pesantren yang membosankan, akhirnya… Saat yang dinanti-nanti tiba, Haflatul Ikhtitam atau dapat disebut juga Haflatul Khuruj. Ini adalah akhir dari perjalanan kami -Angkatan ke-36- di pondok.

H-7 sebelum Haflah, aku sudah boleh pulang ke rumah. Paginya, kami harus menghadapi ujian Nihai yang terakhir. Yaaa. karena aku terburu-buru ingin pulang, aku mengerjakan asal-asalan. Ketila ujian selesai, Ustadz Hasyim dan Ustadz Ghufron memberikan pidato yang cukup lama, kurang lebih satu jam hingga adzan Dzuhur pun berkumandang.

H-1… Pagi, siang, dan malam kami melakukan gladi untuk persiapan hari besar besok. Kami bergotong-royong membersihkan GOR yang akan dipakai besok, menyusun kursi untuk tamu, dan melatih MC. Kami juga harus mundar-mandir naik turun panggung. Tapi kami begitu semangat. Demi lancarnya hari esok.

“Banguuuuuun, haflah woooy… bangun ente semua” teriak Jazuli.

“Masih jam 4 jul… Ganggu orang tidur saja…” Yogi protes.

Dilanjutkan dengan gumaman yang lain, yang terdengar seperti protes.

“Mending ente semua shalat Shubuh dulu supaya acaranya lancar nanti…”

Hanya beberapa orang yang bangun, sisanya masih tidur tidak menghiraukan.

Pukul enam tepat… Aku sudah rapi dengan jas, dasi, dan peci. Tapi perutku lapar. Masih ada satu jam sebelum acara dimulai. Aku bergegas keluar mencari makanan. Kebetulan ada nasi uduk aku membelinya. Aku duduk di kantin sambil menikmati sarapanku ditambah lagi dengan teh hangat. Setelah itu aku langsung menuju GOR.

Acara pun dimulai… Kami berbaris menaiki panggung sesuai dengan nomor urut absen. Para tamu pun memotret kami dengan gadget-nya. Aku berjalan dengan gagah dan mantap, walaupun aku berada di barisan belakang sebelum terakhir. Sebelum duduk di kursi yang telah disediakan di atas pangung, kami menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, “Mars Darunnajah”, dan “Himne Oh Pondokku”. Ketika menyanyikan lagu “Himne Oh Pondokku”, aku melihat sekelilingku banyak yang meneteskan air mata, aku pun begitu. Lagunya sangat sedih, menyentuh hati kami. Seusainya bernyanyi, kami dipersilahkan MC untuk duduk. Acara selanjutnya sambutan sekaligus ucapan perpisahan dari Kiai Pimpinan Ponpes ini. Kemudian dilanjutkan dengan Khemas, selaku ketua angkatan kami, Zaki dalam bahasa Arab, dan Annisa dalam bahasa Inggris. Menunggu kata-kata sambutan yang lama itu selesai, aku memainkan Handphone-ku. Diakhiri dengan penyematan dan bersalam-salaman dengan majelis guru, akupun menangis. Setelah itu bersalam-salaman dengan teman-temanku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun