Tidak terasa 5 tahun sudah kutempuh di pesantren. UN sudah di depan mata. Santri kelas 6 sibuk untuk mempersiapkan hari yang dapat membuat jantung berdetak kencang, begitu juga dengan kelas 3. Bimbingan belajar alias bimbel pun diperketat. Pak Hasyim selaku Kepala Sekolah berkali - kali mengumpulkan kami dan memberikan semangat. Try Out yang bertubi - tubi kami lewati. UAMBN dan UAS baru saja berakhir.
Aku dan Yogi hampir tiap malam belajar di masjid sampai tertidur hingga Shubuh. Aku sudah 3 minggu ini hanya belajar matematika saja karena memang kurang di mata pelajaran tersebut. Aku mulai belajar selepas ‘Isya hingga larut malam dan akhirnya tertidur di masjid.
“Put, bangun! sebentar lagi mau Shubuh. Balik dulu ke kamar, ganti baju koko!” Ainul membangunkanku.
“Iya, Nul… Syukron katsiron udah bangunin ane.”
“Afwan, put…”
Ku lihat jam di dinding masjid.
Pukul 3 pagi, batinku.
“Balik ke kamar dulu ya, Nul?
“Tafadhol”
Aku merapikan buku-bukuku yang berserakan di sekitar tempatku tidur dan segera bergegas ke kamar untuk tidur kembali sambil menunggu pukul 4 pagi.
“A’udzubillahiminasyatonirojim… Bismillahirrahmannirrohim…”