Mohon tunggu...
Hilda widyaningrum
Hilda widyaningrum Mohon Tunggu... -

saya dilahirkan disuatu desa kecil bagian dari kota besar yang berpengaruh di indonesia,batik adalah pakaian kebesaranku. disinilah saya berkaya dan merajut mimpi mimpi kecilku menjadi sesuatu langit yang indah nantinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Begitu Lama

21 Januari 2015   06:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:42 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu sudah begitu lama ku tak ingin lagi menulis tentangnya

Bu sudah begitu lama kutak ingin lagi mengingat dirinya

Bu kutelah katakan padamu tentang janji janji ku padanya

Bu tapi kenapa kau merusak semua yang kutanam tanpanya

Telah lama ku memendam rasa rindu ini pada dirinya

Telah lama ku tak saling sapa kerinduan ini untuk dirinya

Telah lama air mataku tak mengalir lagi untuk tangisi dirinya

Bu telah lama kumemendam semua cerita ini denganya

Ibuku sayang salahkah bila kini kuingin menulis lagi tentangnya?

Tentang dia yang telah lupa pada kasihku selama ini untuknya

Bu salahkah bila kini kuingin menceritakan lagi rinduku padanya?

Rindu yang begitu lama kupendam hanya untuknya

Bu salahkah bila kiniku ingin mengikat kasihnya untuku?

Ah nampaknya kuterlalu berangan,kini dia telah terikat pada kasihnya yang lain

Bu salahkah bila kuingin menangisi semua yang telah berlalu tanpanya lagi?

Sudah lama kuingin melakukanya,tapi baru sekarang ku tersadar betapa sesaknya jantungku melihat senyumnya

Bu apakah salah bila kini kumengakhiri janji janjiku lalu?

Kutelah lelah dan kutak mampu lagi berdiri tegak melihatnya disana

Kutelah lunglai hingga kini kuingin berlari kencang menjauhi dunianya

Bu apakah salah bila kini ku meminta untuk berhenti merindukanya?

Kerinduan ini telah salah dan telah begitu lamanya tersayat hingga aku telah lupa tentang jiwaku yang meronta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun