Aku bersyukur kepada cinta Yang telah menumbuhkanmu tanpa sengaja Matamu yang anggun adalah hijau daun yang tak kunjung menguning Sedang aku adalah penikmat embun yang setia bertengger pada tubuhmu yang suci Meski matahari melemparkan terik tanpa henti Takkan ada peluh yang jatuh dari keningku Sebab hatimu yang teduh adalah kesejukan bagi tubuhku yang rapuh. (Pluit, September 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!