Mohon tunggu...
Herni Indahwati
Herni Indahwati Mohon Tunggu... -

La Tahzan Innallaha Ma ana Smile, Spirit, & Success ^o^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sunrise di Puncak Gunung Bromo

14 Desember 2013   23:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:55 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang gak tau Gunung berapi aktif yang memiliki lautan pasir seluas 10 km2 ini??? Yups, Gunung Brahma  atau yang lebih kita kenal Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolonggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang Propinsi Jawa timur ini memang memiliki pesona yang benar-benar sangat memikat. Keeksotisan alamnya yang sangat indah ini mengingatkan kita betapa besarnya keagungan Allah swt yang telah menciptakan alam ini dengan keindahan salah satu ciptaannya yakni Gunung Bromo ini.

Alhamdulillah dipertengahan Agustus lalu, tepatnya di malam 17 Agustus 2013 saya beserta teman-teman berkesempatan menikmati keeksotisan Gunung Bromo ini. Kami berangkat dari Surabaya sekitar pukul 11 malam menggunakan mobil yang sudah kami sewa beserta pak sopir, maklum kami belum tahu rute dari Surabaya ke Gunung Bromo. Namun saran saya bagi yang belum pernah kesana, mending ikut Travel atau menyewa mobil beserta sopir yang sudah berpengalaman kesana. Karena sepengalaman saya saat berangkat kesana, kami menemui pengendara sepeda motor yang jatuh akibat jalanan yang menanjak dan berbelok. Rute perjalanan menuju puncak memang menanjak, berbelok serta keadaan penerangan yang minim sehingga dibutuhkan skill pengendara & kendaraan yang benar-benar mumpuni & berpengalaman. Jadi kalau belum berpengalaman & tidak tahu medannya mending seperti saya menyewa mobil beserta pak sopir yang berpengalaman insya Allah dijamin anda selamat samapai tujuan..  =D

Sesampainya diatas untuk mobil dilarang untuk dikendarai sampai lautan pasir Gunung Bromo jadi mobil yang kami sewa hanya mengantarkan sampai tempat parkir mobil. Selanjutnya  petualangan pun dimulai. Hehe…

Untuk sampai di puncak Gunung Bromo kami perlu melewati lautan pasir atau biasa disebut Kaldera Bromo yang luasnya kira-kira sekitar 5.920 hektar (sekitar 10 km persegi). Untuk melewati Kaldera Bromo ini ada 3 alternatif cara. Cekidot ^o^ à

Yang pertama menyewa jeep, nah untuk menyewa jeep nih biasanya 1 jeep untuk 5-6 orang untuk harga normal biasanya sekitar Rp 350.000 – Rp 500.000 dengan rute normal (penginapan – Cemoro Lawang – Pananjakan – Gunung Bromo – penginapan) nah karena saat kami kesana kebetulan pas malem hari kemerdekaan, yang pada saat itu pengunjung Bromo meledak dari hari biasa, maka harga sewanya pun menjadi ikutan meledak hehe… yakni harganya menjadi sekitar Rp 700.000. maka kami pun tidak jadi menyewa jeep mengingat kantong kami tipis.. hehe

Yang kedua dengan mengendarai sepeda motor. Baik dengan mengendarai sepeda motor para tukang ojek atau  dengan mengendarai motor yang memang sudah dibawa dari rumah. Untuk pengunjung yang mengendarai motor dari rumah boleh mengendarinya sampai melewati kaldera Bromo. Karena nanti setelah melewati kaldera bromo terdapat tempat parkir untuk sepeda motor. Namun sekali lagi saya ingatkan untuk melewati lautan pasir Bromo ini dibutuhkan pengendara & kendaraan yang benar-benar mumpuni karena pengendara motor bakal melewati jalanan pasir loh, bukan aspal yang pastinya lumayan sulit untuk dilewati serta situasi di malam hari yang tidak ada penerangan kecuali dari lampu motor sendiri. Namun untuk alternative yang kedua ini kami tidak memilihnya karena kami tidak membawa motor & pada saat itu kami juga tidak menjumpai para tukang ojek (sepertinya laris diborong pengunjung lain. Hehe…)

13870358121316256419
13870358121316256419
Dan yang ketiga, alternative serta pilihan terakhir yang memang mau tidak mau kami pilih yakni…  “BERJALAN KAKI”  hehe… akhirnya kami pun memutuskan untuk berjalan kaki untuk melewati kaldera Bromo serta menuju ke puncak. Dengan hanya berbekal senter untuk penerangan jalan kami, kami berhasil melewati lautan pasir Bromo ini. Walaupun kami baru pertama kali ke Gunung Bromo. Yang terpenting saat kita berjalan kita terus konsentrasi & tetap bergandengan tangan agar tidak tersesat serta kehilangan jejak. Tidak usah takut juga bagi anda yang pertama kali ke Bromo, saat melewati lautan pasir Bromo memilih berjalan kaki seperti kami, karena disetiap jalan ada patok yang berjajar disekitar perjalanan. Nah patok itu lah yang kita jadikan petunjuk jalan, dan saat ada persimpangan 2 jalur, ada orang yang  memberi tahu kami untuk memilih jalur kiri yakni jalur menuju Puncak Gunung Bromo. Sedangkan jalur kanan menurut orang sekitar jalur jeep yang menuju penanjakan.

Akhirnya kami sampai juga di ujung lautan pasir, dan kami berhenti sejenak untuk istirahat & sholat shubuh dengan alas seadanya serta berwudhu di toilet umum yang airnya benar-benar sangat dingin, untungnya kami semua sudah memakai pakaian hangat lengkap beserta penutup kepala yang lumayan dapat membantu kami melawan suhu dingin di Gunung Bromo.

Setelah itu kami pun memulai lagi perjajalanan kami dengan berjalan kaki menuju puncak dengan susah payah. Karena tenaga kami yang sudah terkuras untuk melewati lautan pasir sebelumnya. Tak hanya itu kami pun mulai disambut oleh bau khas gunung Bromo yakni bau belerang yang sangat menyengat sehingga sedikit menyesakkan & memberatkan langkah kami. Selanjutnya kami melewati tangga-tangga yang berjejeran dari bawah menuju ke atas gunung Bromo. Saat kami naik tangga ini sempat macet loh karena membludaknya pengunjung pada hari itu sehingga sempat kami terhenti lumayan lama ditengah-tengah perjalanan. Namun Alhamdulillah akhirnya sampai juga kita diatas puncak Gunung Bromo dan tidak terlabat untuk menyaksikan Matahari terbit dari puncak Gunung Bromo. Benar-benar sangat “Awesome” loh!. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam.

138703618553043504
138703618553043504
Oh ya Ada mitos mengenai tangga-tangga gunung Bromo itu loh. Begini mitosnya “saat kamu naik bersama teman lawan jenis atau pacar kamu dan menghitung tangga ini ketika naik dan di akhir tangga hitungannya sama, maka kamu akan jodoh. Namun kebanyakan hasil hitungannya adalah berbeda.” Namun tetap saja itu hanya mitos loh. Untuk masalah jodoh kalau saya sih percaya kalau Jodoh sudah ada yang mengatur. =)

Tidak hanya Sun rise yang kami nikmati, kebetulan pada saat itu bertepatan tanggal 17 Agustus 2013 yakni Hari Kemerdekaan Indonesia. Kami pun berkesempatan mengibarkan Bendera Merah Putih dipuncak Gunung Bromo serta mengumandangkan lagu “Indonesia Raya”.

Yang tidak hanya disaksikan oleh Turis Lokal tetapi ada juga Turis  asing yang kebetulan sedang berwisata ke Gunung Bromo pada saat itu. Rasanya sangat luar biasa & kami sangat bangga menjadi warga Indonesia. Saya pun menyadari tak heran dulu para penjajah sangat lah betah & senang menjajah negeri kita Indonesia ini. Tidak salah jikalau Indonesia disebut sebagai zamrud khatulistiwa, karena keindahan alam Indonesia yang memang sangat luarbiasa ini. Serta Kekayaan Alam yang dimiliki oleh Bangsa Indonesiia ini. Sepatutnya kita sebagai Warga Negara Bangsa Indonesia menjaga & melestarikan kekayaan alam kita. Minimal tidak merusak alam yang sangat indah yang kita miliki ini.

1387037260203751000
1387037260203751000

Oh ya disekitar tempat parkir motor tepatnya dibawah gunung Bromo terdapat banyak warung-warung sederhana yang menjual makanan & minuman yang berpotensi mengotori lingkungan sekitar gunung bromo. Karena itu saya sangat menyayangkan sangat kurang pedulinya para penjual serta pembeli akan kebersihan lingkungan sekitar gunung bromo. Saran saya sebaiknya diberi tempat sampah di berbagai sudut serta diberi tulisan untuk mengingatkan para pengunjung & pedagang untuk tetap bersama-sama menjaga kebersihan & kelestarian wisata alam Gunung Bromo.

Sekian dulu ya coretan dari saya.. Terimakasih wad yang udah baca.. Semoga cerita & informasi dari saya yang panjang, lebar kali tinggi ini bermanfaat bagi para pembaca. Hehehe…  ^o^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun