Mohon tunggu...
Haniffa Iffa
Haniffa Iffa Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Editor

"Mimpi adalah sebuah keyakinan kepada Tuhanmu, jika kau mempunyai keyakinan yang baik kepada Tuhanmu, maka kau akan bertemu dengan mimpimu." #Haniffa Iffa

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Layla Majnun"

30 Maret 2021   21:48 Diperbarui: 30 Maret 2021   22:45 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar kisah Layla Majnun? Kisah cinta yang ditulis oleh Nizami Ganjavi, sastrawan asal Azerbaijan, Persia. Dikisahkan, Layla dan Qais adalah pasangan yang saling mencintai, namun Qais tidak diterima di keluarga Layla karena perbedaan kasta. Orang tua Layla menjodohkan Layla dengan orang lain, sementara Qais memilih menyendiri di gurun pasir. Keduanya sama-sama menjaga kesucian dirinya hingga akhir hayatnya.

Beberapa waktu yang lalu, Netflix meluncurkan salah satu film terbarunya yang berjudul "Layla Majnun". Reza Rahardian memerankan Samir Asadzadeh dengan begitu apik. Sementara Layla Mashabi diperankan oleh Acha Septriasa dengan begitu menawan.

Di pertengahan scene, mata kita akan dimanjakan oleh pesona laut kaspia yang begitu indah. Ada juga pemandangan malam yang menakjubkan di salah satu sudut Azerbaijan. Ditambah dengan Laila dan Samir yang membacakan sebuah syair karya Nizami yang berbunyi,

"Kau adalah semua yang salah yang ada pada diriku,"
"Namun, pada saat yang sama kau adalah penyakitku,"
"Apa yang dapat ku katakan?"
"Kau adalah segalanya bagiku,"
"Kebaikanku, keburukanku,"
"Sakitku dan penyembuhku."

Belajar dari kisah Layla Majnun, sejatinya cinta berarti "saling". Saling menjaga, saling menyayangi, saling mempercayai, saling menyemogakan, dan pastinya saling memperjuangkan. Mengadopsi untaian mutiara dari Boy Candra, "Sebab cinta, tak ada yang benar-benar bisa bertahan sendiri, untuk sesuatu yang seharusnya diperjuangkan berdua."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun