Mohon tunggu...
Haniffa Iffa
Haniffa Iffa Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Editor

"Mimpi adalah sebuah keyakinan kepada Tuhanmu, jika kau mempunyai keyakinan yang baik kepada Tuhanmu, maka kau akan bertemu dengan mimpimu." #Haniffa Iffa

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinetron "Cinta Yang Hilang" Merasuk Sampai ke Hati

28 Desember 2018   21:44 Diperbarui: 28 Desember 2018   23:10 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi penikmat drama mellow, tentunya tahu dengan judul sinetron ini. Sinetron yang tayang di RCTI menyuguhkan alur cerita yang sangat menarik. Penonton dibuat penasaran dengan bagaimana kelanjutan dari setiap episodenya. Ditambah lagi, acting artis-artis senior seperti Ririn Dwi Ariyanti, Jonathan Frizy, Ashraf Sinclair, Ratna Galih, Rianti Cartwright, serta Teddy Syah begitu merasuk hingga ke hati.


Bagaimana tidak, ceritanya yang menyayat hati membuat pecinta drama menikmati merasa ketagihan untuk menonton setiap episodenya. Puncak klimaksya adalah saat dr. Firman meninggal akibat kecelakaan saat menyelamatkan Rico beberapa hari yang lalu. Di sinilah Tari yang diperankan oleh Ririn Dwi Ariyanti secara totalitas menyuguhkan drama yang membuat penonton ikut merasakan apa yang dia rasakan. Betapa tidak, baru beberapa waktu menikah, lalu dia buta, dan setelah itu ditinggal oleh suaminya, yakni dr. Firman yang diperankan oleh Ashraf Sinclair.

Seolah-seolah penonton hanyut di dalam skenario yang dibuat oleh sang sutradara. Jika Anda penikmat drama Indonesia, maka Anda pasti tahu salah satu drama Indonesia yang populer ini. Sesekali penonton disuguhi oleh suara merdu Alwi As-Segaf yang memerankan tokoh Ilham saat membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Walaupun termasuk artis cilik dan pendatang baru, ternyata tokoh Ilham ini mampu mencuri hati para penikmat drama Indonesia.

Sinetron yang tayang mulai pukul 7 malam hingga pukul 9 malam ini menyajikan sebuah kesungguhan dalam mencintai seseorang. Cinta yang begitu dalam tidak akan pernah lekang oleh waktu. Dengan mencintai seseorang secara tulus, kita akan menyadari bahwa ketulusan tersebut juga akan memberikan imbal balik kepada kita sendiri. Apa yang kita tanam tentu akan kita tuai, begitu pula dengan sebuah ketulusan hati kepada orang yang kita cintai.

Meskipun ada beberapa alur yang rumit, menurut saya, drama ini tetap mengesankan karena setiap tokoh memerankan karakternya dengan sangat baik. Dengan demikian, acting yang diperankan oleh para pemain sinetron yang memenangkan penghargaan Sinetron Tersilet ini akan sampai kepada hati para penonton. Jika sudah demikian, bisa dikatakan sebuah sinetron telah berhasil merajai hati para penggemarnya. Namun kita harus bisa menelaah pesan-pesan yang tersimpan di baliknya agar tetap ada sebuah manfaat saat kita menikmati sebuah hiburan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun