Mohon tunggu...
Hanna Zwan
Hanna Zwan Mohon Tunggu... -

Perempuan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Izinkan Aku Meramumu Dalam Senja

15 Mei 2012   08:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:16 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu jam saja, izinkan aku mermumu dalam senja.

Ah, sepertinya itu tak cukup.

Sungguh, rasanya ingin kupenggal dentingan waktu yang berbunyi tiap waktunya di sudut ruangan kerjaku.

***

Tik.. Tak.. Tik.. Tak.. Dentingnya seirama detak jantungku Dan dalam bingkai waktu, aku hanya bisa duduk terpaku. Duhai senja, merapatlah sejenak Hingga mampu kuraba rasamu untuk kuramu..

***

Wahai senja, mengapa tak kau rebahkan hatimu padaku?

Biarlah aku menunggu hingga akhir waktu

Hingga tak ada satu helaipun emas mahkotaku

Lalu, pertanda apakah ini?

***

Meski ku tahu dan ku tak mau tahu

Tiap jengkal waktu kuramu setiap rasa yang jemu

Karena ku tahu itu karena ulahmu

Adakah secuil ramuan indah yang kau ramu untukku?

***

Bahkan aroma nafas tubuhmu tak lagi mampu kukecap Hanya sekejap kau hadir untuk kembali berlalu Sudikah berlama di dermagaku? Hingga sempurna ramuan yang kau buat mampu kurasa *** Aahhh... Hanya anganku pada senja Kilauan keemasannya sempurna membuatku merindunya Rindu aroma tubuhnya, rindu dekap hangatnya, rindu lembut bisiknya... Adakah senja kali ini sempurna meramumu dalam imajiku? Meski hanya sekejap, mendekatlah...

***

Sungguh, diantara luasnya mata memandang

Diantara ribuan gemerlap cahaya lampu neon

Hanya kau yang ada dalam silauan senja

Meski kicauan burung tak pelik terus menggodaku dalam remang

Percayalah, aku ada...hanya untukmu

***

Sekarang, dan saat ini

Ditemani secangkir kopi buatan kang japri

Aku masih meramumu dalam senja

Dengan romansa indah yang kita lalui bersama

Dengan indra perasaku, meski pahit

***

Yyaaa... Aku ada.. Hanya untukmu Meski kau hadir serupa untaian aksara yang tak terangkai Seperti hembusan angin yang tak mampu kuraba Tapi merasamu, membuatku yakin akan adanya Engkau... *** Duhai kau yang membuatku jatuh pada senja Ramulah aksaramu, seindah yang kau mampu Hingga mampu kuraba sebelum senja benar-benar berganti malam Dan rona keemasannya berganti pekat...

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Jelang senja di ujung pulau, 15 Mei 2012

Hasil colek-mencolek duo manis Dewi Wahyu Kurniawati feat HM Zwan

Dewaaaaaaaaaa....Tengkyu yaaa,mwah tlepoks >_<

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun