Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Copa America: Tentang Ospina dan Aubade Itu

7 Juli 2015   21:37 Diperbarui: 7 Juli 2015   21:59 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

David Ospina (nepaligoal.com)Aubade itu begitu bergemuruh, bersiap menyambut sebuah tendangan gawang, pun masih ancang-ancang, namun gemuruh bukan berhenti tapi makin kencang, makin kencang walau bola belum ditendang menuju garis tengah lapangan, suporter pendukung sudah tak sabar untuk meneriakkan namanya, menghentak isi stadion dan mungkin pemirsa di televisi, ketika digemuruhkan namanya,Ossppppppiinnnnaaaa......... kita pun tahu, gemuruh dibuat oleh suporter bukan untuk kiper sembarangan, ya, baik suporter dari klubnya Arsenal dan negaranya Kolombia sama-sama ingin membelah keramaian distadion untuk Ospina dimanapun dia berada.

Kegemilangan aubade itu bisa saja searah dengan rasa “mati” yang dialami Messi ketika ditanya oleh wartawan, tentang peluang mencetak golnya yang mencapai 99,9 persen menjadi gol karena tinggal berhadapan dengan gawang yang kosong menjadi 0 persen saat menghadapi seorang kiper Kolombia yang sedikit tambun,David Ospina. Bagaimana tidak, tendangan keras Aguero memang berhasil dimentahkan oleh Ospinha namun Ospina jatuh dengan posisi yang tidak ideal untuk menepis sundulan Messi yang merupakan pemain terbaik dunia 4 kali dan juga 2 kali peraih treble winner bersama Barcelona. Diluar dugaan dan perkiraan hitungan akal sehat ternyata Ospina mampu untuk menepis sundulan messi yang persentase mencapai 99,9 persen tersebut.

Bukan itu saja kehebatan Ospina, penyerang-penyerang Argentina yang sudah hapal diluar kepala seperti Higuain dan Carlos Tevez juga bergantian untuk berusaha mencetak gol tapi sepertinya kaki mereka tak mampu menjebol gawang Ospina, aksi gemilang Ospina terus berlanjut hingga menjelang bubar. Ia bereaksi tepat untuk memotong jalur umpan Messi kepada Angel di Maria, lalu refleknya berhasil membelokkan tendangan Nicolas Otamendi dari dalam kotak penalti.Sampai 90 menit, Ospina 0 Argentina 0.

Cerita kehebatan Ospina sepertinya tidak bisa dilukiskan dengan indah kembali, luntur seketika adu pinalti berlangsung, terutama saat tendangan pinalti yang mencapai 14 penendang, Ospina takluk oleh tendangan Carlos Tevez, alhasil kehebatan cerita Ospina mengawal gawang Kolombia berhenti sampai perempat final. Namun performa gemilang Ospina di bawah mistar layak menjadikannya pemain terbaik dalam laga ini bukan Tevez yang menjadi penentu dipinalti terakhir.

Kegemilangan Ospina tidak saat hanya bertemu Argentina tapi juga saat berhasil mematikan jogobonito Brazil yang diperkuat oleh wonderkid, Neymar. Kali ini Neymar dibuat seakan kehilangan akal sehat saat akan menaklukan gawang yang dikawal Ospina. Kefrustasian Neymar pun memuncak dengan aksi tidak sportif dengan menendang bola ke arah pemain Kolombia, Pablo Armero dan memicu hukuman 4 pertandingan oleh Conmebol (PSSI nya Amerika Latin).

Sebelum gemilang dilaga Copa America, Ospina sudah bersinar saat piala dunia Brazil 2014 yang lalu, dengan berhasil membawa Kolombia hingga perempat final, hal ini menjadi salah satu prestasi terbaik Ospina diajang empat tahunan itu. Walaupun tanpa top skor semacam Ramel Falcao, namun Ospina bahu membahu bersama adik iparnya James Rodriguez untuk memperkenalkan kekuatan baru dari Amerika Latin selain Brazil dan Argentina yakni Kolombia. Padahal saat pergelaran banyak yang memandang sebelah mata mengenai status Kolombia yang menjadi unggulan di grup C karena tim seperti Italia dan Inggris yang sudah menjadi langganan piala dunia bisa tersingkir untuk jadi unggulan grup.

Profil David Ospina

David Ospina Ramirez lahir di Medellin, Kolombia, 31 Agustus 1988, David Ospina mengawali karir sebagai penjaga gawang dari klub Atelico Nasional, kemudian pindah ke Nice tahun 2008 dengan transfer 2 juta Euro. Permainan penjaga gawang yang memiliki tinggi 183 cm dan berat 80 kg ini yang cemerlang di piala dunia Brazil 2014 membawa Ospina berlabuh diklubnya sekarang Arsenal walaupun kemudian mengalami cedera lutut hingga awal Januari 2015.

Meraih posisi penjaga gawang utama nampaknya tak kan berlangsung lama karena sekarang Arsenal telah kedatangan kiper baru nan berpengalaman dari Chelsea, Peter Cech. CV nya tidak main-main, Cech menjuarai liga Champions, liga Europa, 4 kali liga Prlmer Inggris, piala FA, piala Liga dan Community Shield. Sederet prestasi ini akan mengancam posisi Ospina yang menduduki posisi kiper nomor satu Arsenal saat ini, pasca insiden pelanggaran displin oleh kiper Arsenal Szzcheney. Kecemerlangan di piala Copa America seakan tak menggaransi apa-apa, baik itu jaminan kiper nomor satu di Arsenal saat ini, namun percayalah walaupun aubade terhenti ketika laga kandang Arsenal namun tidak saat membela negaranya Kolombia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun