Mohon tunggu...
Anti_unfairtrhead S
Anti_unfairtrhead S Mohon Tunggu... -

Bila kegagalan itu ibarat Hujan, dan keberhasilan itu ibarat Matahari, maka dibutuhkan keduanya untuk dapat melihat Pelangi..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saat Kau Merasa Sangat Begitu Lelah

8 Maret 2012   14:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kau lelah...

Saat ragamu lelah, maka bersyukurlah bahwa sehari ini kau telah berbuat banyak untuk dirimu dan keluargamu. Kau membahagiakan mereka, kau  menenangkan mereka dengan hasil jerih payahmu yang melelahkan, maka tercukupilah kebutuhan mereka. Lihatlah betapa kehadiranmu memangpantas untuk di syukuri oleh sekitarmu, maka bersyukurlah atas karunia dari Tuhanmu yang menjadikanmu pantas untuk menjadi yang di banggakan.

Saat lidahmu lelah, maka diamlah. Mungkin dia terlalu lelah atas huruf- huruf dusta yang terpaksa dilakoninya atas perintah kepentinganmu. Atau mungkin dia terlalu bosan dengan kata- kata bijak yang kau keluarkan namun ternyata tidak selaras dengan kenyataan yang kau wujudkan. Atau dia terlalu rindu dengan kalimat- kalimat mulia yang menjadikan lidahmu sendiri itu sebagai pembelamu saat nanti kalian berada dipengadilan Allah.

Saat matamu lelah, maka pejamkan dan istirahatkanlah dia. rasakanlah betapa kekhasan dari sebuah nikmat itu memang tengah menaungimu lewat indahnya  memiliki sebuah pandangan. Maka jangan jadikan dia lelah karena terus menerus menjadi salah satu donatur dosa yang justru menggiringmu ke neraka. Dan jangan jadikan dia lelah karena terus menerus kau paksa untuk tetap terjaga mengikuti ambisimu dalam menggenggam dunia. sadarilah kerinduannya akan sebuah keteduhan yang diingankannya sebagai salah satu cabang dari cerminan hatimu. penuhilah keinginannya untuk lebih ringan dalam memandang sebuah bentuk dari egomu.

Saat kakimu lelah, maka nyamankan dia. Nyamankan dengan berhenti untuk tetap berdiri dalam sebuah kemaksiatan. Bahkan kakipun juga adalah prajurit dari sebuah hatimu sendiri. Dia juga merupakan karunia nikmat dari Allah, tapi juga bisa menjadi korban dari nafsumu jika kau tak baik- baik menjaganya. istrirahkan dia dari langkah yang terus menerus demi memenuhi hasrat pikiran dan kamauan ambisimu.

Saat hatimu lelah, istrirahatlah sebentar untuknya. Mungkin kepentingan duniawimu sudah terlalu menyesakkan dada sedang naluri ruhiyahmu sudah terlalu lapar dan meminta disegerakan atas pemenuhan haknya. Maka berhentilah sebentar, dan berilah jeda waktu untuknya. Biarkan manusiawi sebuah hatimu itu bertemu dengan yang menciptakannya. Biarkan rongga kosong itu terpenuhi oleh kebutuhan akan kedekatan dengan tuhannya. Biarkan dia belajar untuk menginsyafkan kembali prajurit indrawinya yang mungkin masih bandel untuk berada dalam kebaikan. Biarkan sebentar dia menjadi penyaring untuk membedakan yang benar dan salah. dan biarkan lebih lama, dia menuntunmu untuk menyegarkan dan menyemangatimu kembali, sehinga keluhan dan kelelahanmu bisa diselesaikan olehnya.

Saat kau telah begitu lelah... beristighfarlah atas apa yang telah membuatmu seperti itu dan kemudian istirahatkan kelelahanmu, selanjutnya serahkan urusanmu kepada yang Maha terjaga, Allah Subhanahu Wata'la.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun