Mohon tunggu...
Anti_unfairtrhead S
Anti_unfairtrhead S Mohon Tunggu... -

Bila kegagalan itu ibarat Hujan, dan keberhasilan itu ibarat Matahari, maka dibutuhkan keduanya untuk dapat melihat Pelangi..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Kau Tahu Bahwa Allah Sangat Menyayangimu?

6 Maret 2012   13:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:26 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apakah kau bahagia sekarang? atau kau sedang berduka? Apapun keadaanmu sekarang, tahukah kau bahwa Allah masih dan sangat menyayangi dan mengasihimu.

Apakah kau tahu bahwa allah sangat menyayangimu, bahkan ketika ketika kau tidak mengingat dan menyebut namanya saat kau mulai makan karena begitu lapar? Lihat bahwa allah tetap memberimu kenikmatan dalam rasa tanpa sedikitpun mencabut rahmatnya itu. Rasakanlah betapa malah badanmu bertambah segar dengan sangat, setelah makananmu mengisi lancar kelesuan dan keletihan ragamu.

Apakah kau tahu bahwa Allah sangat menyayangimu, bahkan saat Dia melihat jelas kelakuan mulutmu tiada henti mengatakan dusta, fitnah, mengadu domba dan mengelarkan rentetan kemaksiatan yang menghancurkan dirimu sendiri dan sesamamu? Mungkin jika manusia yang menyaksikan semua itu, wajahmu akan dipenuhi dengan tamparan dan tiada lagi kehormatan atasmu. Namun Allah juga masih mengampunimu saat kau meminta maaf dan hanya Allah lah yang selalu maha menghargai sebuah taubatmu.

Apakah kau tahu bahwa allah sangat menyayangimu, bahkan saat Dia jelas- jelas melihatmu bermaksiat? Bisa saja saat itu dia mengambil nyawamu dan atau mengadzabmu dengan seribu satu siksa. Namun lihatlah, bahwa dalam keadaan kau berdosa, Allah malah mengangkat derajatmu setelah kau melepas semua jubah kejahatanmu.

Apakah kau tahu bahwa Allah sangat mencintaimu, bahkan saat kau tetap memakinya denga sejuta keluhan yang kau rasa akibat kekurangan dan kesakitanmu di dunia?.Yakinlah saudaraku, bahwa Allah tidak sedang mendholimimu, betapa sayangnya Allah subhanahu wata'ala kepada para hambanya. Dalam jatuhmu yang benar- benar di titik nadir, itu semua adalah karena ulah dirimu sendiri. Dan bukannya Allah membiarkan kau tetap berada di titik itu tanpa sedikit menolongmu. Lihatlah, bahwa sebenarnya tidak kau punya kesempatan lain untuk lari selain dekat dengan Allah. Dan semua hanya tinggal bagaimana kau memilih saja, tetap keras kepala, dan atau meminta ampun dan kemudian Allah akan senantiasa menolongmu.

Apakah kau tahu bahwa Allah sangat menyayangimu?...

Mungkin banyak dari kita yang telah tahu namun tidak sadar dan atau malah tidak mau tahu.

Ketahuilah saudaraku, Allah senantiasa Menyayangimu, dalam keadaan apapapun dirimu, tanpa syarat apapun seperti yang diinginkan manusia dan tanpa pamrih apapun seperti yang diharapkan manusia. Maka apakah kau akan tetap membiarkan dirimu menjadi hamba yang tidak tahu trimakasih dengan tetap membiarkan dirimu sendiri dalam kejahatan yang sama dan berulang- ulang setiap hari?.

Lihatlah dirimu saudaraku,mungkin diantara tubuh dan jiwamu ada salah satu yang bertentangan dengan dirimu, sehingga sulit kau atur. Kaupun bernasib sama dengan begitu banyaknya orang yang ternyata susah bahkan tak bisa bersahabat dengan diri mereka sendiri. Maka, sadarilah bahwa yang paling menyayangimu dan paling mengerti dirimu bahkan lebih dari dirimu sendiri, dalam keadaan bagaimanapun dirimu, siapapun dirimu, dan apa adanya kamu, hanyalah Allah saja. Allah yang selalu siap kapanpun, dan dimanapun menjadi sahabat dan tempatmu berbagi, dan yang pasti akan sangat lebih baik dari pada cara dirimu sendiri menjadi sahabat bagi dirimu. Kasih sayangnya kepadamu adalah lebih sangat mempesona dari hubungan baik yang terbaik yang pernah diberikan oleh makhluk di dunia ini untukmu. Lalu alasan apa yang kemudian membuatmu masih keras hati dan masih menjauh dari Allah Subhanahu Wata'ala?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun