Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut,Break Even Point (BEP) akan bergeser atau berubah apabila:
1. Perubahan FC, terjadi sebagai akibatbertambahnya kapasitas produksi, dimana perubahan ini di tandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akan bergeser keatas atau sebaliknya.
2.Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini akan menentukan bagaimana miringnya garis to tal cost. Naiknya biayaVC per unit akan menggeser BEP keatas atau sebaliknya.
3.Perubahan dalam sales price per unit, perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level penjuala (n) yang sama walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser kebawah atau sebaliknya.
4.Terjadinya perubahan dalam sales mix, apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan antara satuproduk dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadi perubaha n misalnya terjadikenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B tetapmaka BEP pun akan berubah.
5.Margin Of Safety , margin of safety dalam hubungannya dengan analisis breakeven yaitu untuk menentukan seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian. Formulasinya adalah M/S = (Budget sales – BEP)/ Budget sales Budget Sales adalah jumlah penjualan yang telah ditargetkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mental dan semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak dini, wirausaha adalah penyokong utama, kebangkitan ekonomi suatu negara, semakin banyak jumlah wirausaha dalam suatu negara, semakin besar potensi negara tersebut untuk menjadi negara maju. Menjadi wirausaha adalah hak setiap individu tanpa terkecuali.
Hal yang paling dibutuhkan dalam kewirausahaan adalah sikap dan mental wirausaha yang kokoh, penuh inovasi dan tidak takut gagal dalam menghadapi rintangan, sehingga keberlanjutan usaha akan tetap terjaga. Selain apa dan bagaimana tentang barang yang akan diproduksi, perusahaan harus menentukan bagaimana pemasaran produk mereka, dan perhitungan laba dan rugi, antara lain dengan metode penghitungan BEP (Break Event Point).
B. SARAN
Kita sebagai mahasiswa yang merupakan salah satu pilar utama, dan garda depan pembangunan bangsa seyogyanya berpartisipasi aktif dalam rangka meningkatkan keadaan ekonomi pribadi yang diharapkan akan mampu menjadi motivator bagi tumbuh dan berkembangnya ekonomi nasional secara umum.
Diharapkan mahasiswa sebagai insan muda yang cerdas, kreatif dan inovatif, jangan hanya menjadi soerang pencari kerja, namun menjadi orang yang menciptakan pekerjaan, Mari Berwirausaha !
C. UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya, kami dapat menyelesaikan observasi ini. Kami menyadari bahwa penelitian ini dapat diselesaikan dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, khusunya dosen pembimbing mata kuliah kewirausahaan yaitu Drs. Suripto, M.Pddan kepada Bapak Soderi, pemilik perusahaan Tas Einstein, Saudara Masrukhin dan Hanung Purwari Kusuma yang telah membantu saya dalam mendokumentasikan kegiatan dan kepada semua pihak yang telah mendukung penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Don R., & Mowen, Maryanne M. 2006. Cost management: Accounting and control. Cincinnati, Ohio: Thomson South-Western.
Tim Universitas Gunadarma . 2000.Laboratorium Pengembangan Akuntansi. Jakarta: Universitas Gunadarma
Tim Gama Exacta. 2009. Cerdik (Cepat, Ringkas, dan Metodik) Ekonomi. Jogjakarta : Penerbit Buku BBJJ Gama Exacta.
LAMPIRAN :
Proses Pemotongan Bahan Tas Cukup Memerlukan 2 orang pekerja
Setelah pemotongan bahan, diadakan penjahitan bahan oleh pekerja harian yang jumlahnya mencapai 22 orang.
Beberapa Bahan Baku Tas :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H