Mohon tunggu...
Habib Amin Nurrokhman
Habib Amin Nurrokhman Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Calon Guru Yang ingin Menjadi Gurunya Calon Guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pencuri Rumput....

6 Maret 2012   18:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:25 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh miris apabila merenungkan kondisi masyarakat Negara ini yang begitu tragis, semua kalangan masyarakat bisa dikatakan telah disusupi sifat tamak dan rakus, jika kita dari kemarin membicarakan tentang wakil-wakil kita di senayan, dan pemimpin pusat maupun daerah yang jahat terhadap rakyatnya, lalu bagaimanakah kondisi sebenarnya mayarakat kita ?....Apakah mereka baik-baik saja ?....

Jujur saja, saya sangat prihatin dengan akhlak masyarakat, kita..belum reda di pemikiran saya tentang wuwuran(money politics) yang justru disebabkan oleh sikap masyarakat kita yang korup dan suka suap, kemarin saya dihadapkan pada suatu kejadian yang menyayat hati, kebetulan saya punya beberapa hewan sapi, yang tentunya butuh makan rumput setiap hari, maka saya menanam rumput dibeberapa tempat disawah, maupun tegalan (pekarangan)…Yang pertama saya menanam di sawah yang jauh dari perumahan, ternyata hamper separo rumput raib, dan harus membeli makanan buat sapi saya, oke…mungkin daerah tempat saya menanm rumput saya ini, dari dulu dikenal banyak pencuri. Namun, daerah yang satu lagi untuk menanam rumput adalah daerah yang aman, daerah pegunungan yang dari dulu dikenal penuh telorensi dan kejujuran, nyatanya rumput pun kembali raib karena dicuri…… Oh tidak, ternyata masalah rumput saja sudah mencuri, maka tidak mengeharnkan bila mereka yang menduduki jabatan tertentu korup sekali, namun apakah ini bisa digeneralisir sebagi watak seluruh bangsa Indonesia ??? Saya rasa, kurang tepat memang, namun mengapa hal ini terjadi diseluruh masyarakat, lalu siapakah yang bersalah ?..mungkin lebih baik kita melihat kedalam introspeksi individu masing-masing tentang kesalahan yang pernah kita perbuat, untuk diperbaiki, bukan hanya disesali.

Kasus yang lebih mengerikan kembali saya dengar, bagaimana terjadi rebutan lahan rumput deiberbagai tempat, tanggul-tanggul kali yang merupakan milik Negara (PSDA), ditanami oleh petani, dan ketika akan dimanfa’atkan oleh Negara,mereka akan mengaku lahan tersebut miliknya, terjadilah sengketa lahan, terkadang sampai berdarah-darah........ Inilah potret kerakusan, ketamakan, dan kebobrokan segelnitir ataukah mayoritas masyarakat negeri ini, bagaimana pendapat anda, silahkan di share..terimakasih......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun