Mohon tunggu...
Drajat Sumarsono
Drajat Sumarsono Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Program Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi/Komunikasi Politik Universitas Mercubuana Jakarta.\r\n\r\nCalon Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, Daerah Pemilihan Pamulang, No.Urut 4. PDI Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Pilih Caleg yang Merusak Lingkungan!

19 September 2013   15:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:40 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu Legislatif 2014 masih 7 bulan lagi, tetapi para Calon Anggota Legislatif yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (Pusat/Daerah) sudah mulai mensosialisasikan dirinya melalui beragam alat media kampanye yang tersebar dari jalan Utama/Protokol hingga ke kampung-kampung. Alat media kampanye yang digunakan seperti Baliho, Spanduk, Banner dan stiker hampir memenuhi seluruh jalan-jalan utama disetiap daerah, bahkan untuk diwilayah perkampungan sudah hampir tak ada celah untuk dipasangkan alat media kampanye lagi bahkan yang lebih parah lagi adalah merusak Tanaman/Pohon karena banyak yang memasangnya di tanaman/pohon dengan cara memakunya !

Secara kepentingan, Caleg merasa perlu dengan media kampanye tersebut karena mungkin itulah jalan yang terbaik untuk bisa mensosialisasikan dirinya, tetapi bagi masyarakat umum media kampanye seperti itu dianggap biasa saja dan bahkan banyak yang mencibir karena sangat merusak pemandangan dan juga membuat kesan kumuh pada kota maupun kampungnya. Ternyata juga, hasil survey yang dirilis dari berbagai lembaga survey mengatakan bahwa sosialisasi dengan menggunakan media kampanye seperti itu tidaklah effektik dan tidak berpengaruh banyak terhadap hasil yang diharapkan nantinya, Cuma berpengaruh 5% saja dan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dan pemasangan media kampanye seperti itu.

Dijaman yang sudah canggih teknologi seperti sekarang ini, apalagi hampir 80% masyarakat kita menggunakan Teknologi Telekomunikasi (Handphone/Internet) seharusnya cara-cara sosialisasi seperti yang saya sebutkan diatas tadi sudah tidak digunakan lagi atau mungkin harusnya dikurangi. Banyak media kampanye selain cara-cara merusak dan membuat kumuh seperti itu dapat digunakan, seperti penggunaan Media Jejaring Sosial (Facebook, Twitter, Milis, Email Video, Youtube dll) dan juga dengan cara terjun langsung ke masyarakat (blusukan) yang tidak terlalu menggunakan biaya besar.

Harus ada keberanian dari masyarakat untuk tidak MEMILIH CALEG YANG MENSOSIALISASIKAN/MENGKAMPANYEKAN DIRINYA DENGAN CARA YANG MERUSAK LINGKUNGAN. KALAU BELUM MENJABAT ANGGOTA DPR/DPRD SAJA SUDAH MERUSAK BAGAIMANA NANTINYA JIKA SUDAH MENJABAT ?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun