EKSISTENSI
Setiap manusia pasti perlu pengembangan diri, terdapat dalam istilah “Cogito ergo sum”, yang artinya aku berpikir maka aku ada. Seseorang yang tidak memiliki eksistensi dalam dirinya seperti orang mati yang hidup, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk social yang butuh berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Dengan tidak adanya interaksi atau sosilisasi antar manusia, kehidupan akan terasa hambar. Dan terlebih lagi, kehidupan kita dibumbui dengan yang namanya tawa, tangis, susah, senang, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat kita rasakan jika kita telah bersosialisasi. Tidak mungkin kita tertawa, tersenyum, menangis sendiri tanpa sebab. Kita dapat dianggap gila jika melakukan hal tersebut. Dalam berinteraksi dengan orang lain, pastinya ada hal negatif dan positif yang dapat kita saring, yang semua itu tidak harus diikuti.
Kita sebagai manusia normal butuh bereksistensi dalam ruang lingkup dunia. Tanpa eksistensi kita bukan apa-apa. Rene Decartes dapat mengakatan istilah di atas karena Rene merasa bahwa manusia butuh bergerak dan menunjukkan siapa dirinya dalam ruang lingkup sosial. Pergerakannya dalam ruang lingkup sosial membuat manusia semakin eksis dalam dunia mereka, seperti halnya para artis, banyak masyarakat mengenalnya lebih, maka itu dapat disebut dengan eksistensi. Maka dari itu sosialisasi diperlukan dalam sebuah kelompok. Walaupun ia tinggal di sebuah desa, komplek, rumah susun, dan lain sebagainya, ketika ia tidak pernah berinteraksi atau bersosialisasi dengan yang lain, maka akan sedikit tetangga dan orang-orang sekitarnya yang mengetahuinya. Itulah pentingnya bersosialisasi.
Manusia memerlukan sosialisasi untuk mengetahui jati dirinya dan mengembangkan wawasannya. Pada saat ini, media social sangatlah beragam dan semakin canggih. Seseorang dapat dengan mudah berteman dengan orang yang berbeda Negara atau tinggal nun jauh di sana. Tetapi lebih tepatnya, kita menemukan banyak manfaat dan bahaya yang ditimbulkan oleh media sosial tersebut. Jadi kita harus berhati-hati dalam bersosialisasi. Sebenarnya sosialisasi secara langsung maupun tidak langsung kita tetap harus berhati-hati. Orang yang kita temui dalam ruang lingkup sosial mempunyai berbagai macam karakter. Mulai dari yang baik sampai yang jahat, jika kita dapat bersosialisasi dengan baik, kita dapat bereksistensi di dalamnya dan mendapatkan banyak manfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H