Mohon tunggu...
Ima Hardiman
Ima Hardiman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

perempuan biasa. penikmat perjalanan dan pencinta keindahan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ainah, Arena, dan Ulap Doyo yang Nyaris Punah

24 April 2012   04:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:12 2012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_183898" align="alignnone" width="363" caption="Wanita dayak di Kutai Barat dengan busana tradisonal dari ulap doyo."][/caption] Ulap doyo adalah kain tenun yang dibuat dari daun pohon doyo, tanaman yang banyak tumbuh di pedalaman Kalimantan. Masyarakat setempat (dayak) telah menggunakan ulap doyo sejak zaman Kerajaan Hindu Kutai ratusan tahun silam. Selama ini masyarakat dayak mengenakan ulap doyo hanya saat acara-acara adat. Diam-diam ulap doyo telah lama diincar para perancang sebagai "permata tersembunyi" yang sudah saatnya ditampilkan dalam pentas dunia. Dalam Jakarta Fashion Week (JFW) 2012, beberapa perancang menampilkan ulap doyo dikombinasikan bahan lain seperti sutra sifon, yang mencengangkan para penonton dan pemerhati mode. Inilah beberapa kreasi tenun doyo karya perancang JFW :

13352417942051283028
13352417942051283028
1335241816378922653
1335241816378922653
[caption id="attachment_183905" align="alignnone" width="448" caption="Selama ratusan tahun, tenun doyo dikenakan masyarakat dayak saat upacara dan tarian adat."]
13352394251620155348
13352394251620155348
[/caption] Namun tenun ulap doyo khas Kalimantan Timur ini nyaris punah. Karena pohon doyo, yang daunnya dipetik untuk bahan utama tenun doyo, makin sulit diperoleh di pedalaman hutan Kalimantan. Hal ini disebabkan tumbuhan tersebut tidak dibudidayakan oleh masyarakat, sehingga jumlahnya semakin sedikit. Menurut perajin, daun doyo secara berangsur akan digantikan dengan benang kapas yang didatangkan dari pulau jawa. Selain dalam bentuk lembaran kain, para perajin juga memproduksi ulap doyo dalam aneka bentuk kerajinan yaitu selendang, alas piring, taplak meja, pakaian modern, dll. Selama ini kebanyakan pembelinya adalah turis mancanegara yang datang ke kampung mereka, atau disetor kepada pengepul yang menjualnya ke artshop. [caption id="attachment_183896" align="alignnone" width="269" caption="Tenun ulap doyo"]
13352388431088610516
13352388431088610516
[/caption] [caption id="attachment_183902" align="alignnone" width="269" caption="Daun pohon doyo dipintal menjadi serat, bahan utama tenun doyo. Hanya ada di hutan Kalimantan, kini mulai sulit didapat."]
13352393081042678722
13352393081042678722
[/caption] Ainah dan Arena, adalah dua dari beberapa perajin ulap doyo di Tanjung Isuy, Kutai Barat ( sekitar 7 jam dari Samarinda atau 9 jam dari Balikpapan). Sehari-harinya hanya di waktu luang mereka menenun, karena pekerjaan utama adalah berkebun, yang langsung menghasilkan uang untuk belanja kebutuhan rumah tangga. Sedangkan dari menenun ulap doyo, uang dari pengepul baru didapat sebulan sekali, setelah menyetor tenun. Dalam sebulan seorang perajin hanya mampu menyetor 1-2 lembar tenun, harga selembar ulap doyo berkisar Rp300.000. [caption id="attachment_183906" align="alignnone" width="254" caption="Ainah, tengah menenun ulap doyo."]
1335239456782185850
1335239456782185850
[/caption] [caption id="attachment_183908" align="alignnone" width="284" caption="Arena, mengenakan busana adat dayak dari ulap doyo."]
1335240363328183174
1335240363328183174
[/caption] Seperti halnya batik, songket palembang, tenun ikat flores atau sumba, ulap doyo adalah Heritage Indonesia, warisan tak ternilai bagi bangsa ini.  Syuklurlah masih ada pihak yang peduli untuk mendokumentasikan dan menerbitkan dalam bentuk buku berjudul Permata Tersembunyi Kalimantan Timur-Seni Kriya Kutai Barat, Malinau, Nunukan.  Buku yang digagas Dekranas dan CSR Bank Mandiri ini telah dilaunching Ibu Ani Yudhoyono, Maret 2012 lalu.
13352392271896510169
13352392271896510169
Buku Permata Tersembunyi Kalimantan Timur, yang diterbitkan Dekranas dan CSR Bank Mandiri. [caption id="attachment_183903" align="alignnone" width="357" caption="Ulap doyo, dikupas tuntas di buku ini."]
133523935037878519
133523935037878519
[/caption] Saya bertemu dengan Ainah dan Arena, perajin ulap doyo di stan Kalimantan Timur dalam Pameran HUT Dekranas, akhir Maret lalu. Ainah mengaku baru kali ini ke melihat Kota Jakarta. Mereka gembira animo pembeli cukup tinggi selama pameran. Namun keduanya mengeluhkan kesulitan memasarkan hasil kerajinan ulap doyo di kampungnya. Bahkan jika calon pembeli menanyakan kartu nama, mereka tidak punya. Jika bukan oleh kita, siapa lagi yang membantu para perajin ulap doyo melestarikan tenun tradisional Kalimantan berusia ratusan tahun ini? Ainah dan Arena dapat dihubungi di: Ainah (081347482783, 0821 49445962) Arena (0813 47329304) Jl. Taman Siswa Rt. 7 Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang KUTAI BARAT Kalimantan Timur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun