Mohon tunggu...
Fitri.y Yeye
Fitri.y Yeye Mohon Tunggu... Administrasi - otw penulis profesional

Wanita biasa.\r\nPenulis Novel Satu Cinta Dua Agama & Rahasia Hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan "Cerewet" Setelah Jadi Ibu?"

22 Desember 2012   00:24 Diperbarui: 21 Desember 2021   11:02 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dasar ibu-ibu cerewet"

"Namanya juga mak-mak, ya bawel deh"

"Harap maklum...perempuan emang begitu..nyinyir"

Anda pasti pernah mendengar ungkapan di atas. Mulai dari hanya sekedar candaan,,sampai pada ungkapan serius mengatakan bahwa perempuan itu “cerewet”.

Atau jangan-jangan anda juga pernah melontarkan kalimat seperti itu. Ngaku deh..!!

Suerrr sebagai perempuan, dan sebagai ibu saya tidak akan tersinggung apalagi marah. Palingan ya itu..saya omelin yang ngomong begitu. Hihihi...

Perempuan memang selalu diidentikkan dengan sifat cerewet, bawel, suka ngomel, nyinyir dan sejenisnya. Kata bawel, cerewet,nyinyir dan teman-temannya ini bisa berkonotasi positif dan bisa juga negative.

Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, cerewet lebih berkonotasi negative. Karena di sana dikatakan cerewet itu suka mencela (mengomel, mengata-ngatai dsb). Namun terlalu banyak bicara, atau mengulang-ngulang kalimat yang sama dalam berbicra juga dianggap cerewet dalam masyarakat kita.

Entah darimana semua itu bermula. Hingga julukan bawel bin cerewet melekat pada diri perempuan terutama ibu-ibu.

Sebagai seorang ibu saya sering mengamati keadaan ibu-ibu di sekeliling saya, dan dengan ikhlas akhirnya saya menerima dan menngakui kalau perempuan itu memang cerewet. Fakta hehe.

Bahkan saya sendiri merasakan perubahan itu dalam diri saya. Dulu ketika masih belum berumah tangga saya tidak sebawel sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun