Mohon tunggu...
Fitri.y Yeye
Fitri.y Yeye Mohon Tunggu... Administrasi - otw penulis profesional

Wanita biasa.\r\nPenulis Novel Satu Cinta Dua Agama & Rahasia Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Cinta Dua Agama [9]

31 Maret 2011   02:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:16 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya Li ingin berteriak dan mengeluarkan isi hatinya yang terpendam. Namun ia rasa sudah percuma untuk meyakinkan kedua orangtua Tri.

Sambil bangkit berdiri Li berkata,” Om dan Tante, saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Walaupun berat dan kecewa, tetapi saya harus berjiwa besar menerima keputusan ini! Kalau begitu, Om dan Tante silakan istirahat dahulu. Hari sudah larut, maaf telah mengganggu waktu istirahatnya.”

Ingin rasanya Li menangisi apa yang terjadi, namun sekuat tenaga ia menahan diri. Sesungguhnya dalil-dahil agama yang disampaikan kedua orangtuanya Tri, banyak menimbulkan pertanyaan di benaknya.

Sebab sebelum Li pernah bertukar pikiran tentang masalah ini dengan seorang temannya yang sedikit banyak mengerti tentang agama. Dimana temannya mengatakan, bahwa sah-sah saja perkawinan beda agama itu. Yang jelas-jelas haram itu hanya korupsi! Kelakar temannya ketika itu.

Demikian juga Li pernah membaca tulisan tentang perkawinan beda agama suatu ketika dimana ada cendekiawan yang tidak mempermasalahkan.

Bagaimana dengan perasaan Tri, ketika tahu keputusan kedua orangtuanya, karena terlalu lelah, Tri tertidur pulas di sofa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun