Sebetulnya, setiap orang mengantongi kerinduan pada kehidupan dimana ia dapat membentangkan arti dan makna dirinya. Arti dan makna diri manusia di dunia berbeda satu dengan yang lain, ada ukurannya masing-masing, sehingga yang juga perlu dijaga sekarang adalah substansi keberagaman dan kepercayaan bahwa semua kepentingan dan nilai-nilai harus diayomi, disini butuh peran seluruh pemangku kepentingan.
Mengintroduksi Indonesia ke mata dunia, sebetulnya, bisa lebih santun dan beradab, jangan remuk nilai-nilai yang ada. Namun perlu diingat bahwa semua orang potensial melahirkan beda pendapat, yang menjadi persoalan jika beda pendapat berimplikasi pada pertengkaran dan konflik.
Pemilukada
Sebelum puncak penyelenggaraan Miss World di Bali, akan dilaksanakan pemilihan calon walikota dan wakil walikota Makassar. Sama halnya dengan pemilihan Miss World, kriteria calon walikota dan wakil walikota seyogyanya dapat dinilai tidak hanya lewat janji-janji politiknya, namun juga bagaimana investasi sosial yang telah mereka bangun sejak lama.
Investasi sosial sangat layak menjadi penilaian utama oleh rakyat. Dari bukti investasi sosial, masyarakat mampu memahami yang mana pemimpin yang pro-rakyat yang mampu mengidentifikasi masalah-masalah utama sosial, memberikan solusi cerdas dan yang mana hanya hura-hura. Rakyat Sul-Sel sebagai juri dalam pemilukada, sejak dini harus mampu memahami lebih tajam yang mana janji dan yang mana bukti.
Disamping itu, calon yang bermartabat dan berkarakter juga penting menjadi penilaian, karena pemimpin yang bermartabat tidak akan menggunakan politik menghalalkan segala cara, dan yang berkarakter akan mampu disegani dan diterima sebagai pelayan rakyat yang ramah dan tidak “neko-neko”, calon abdi rakyat yang melihat politik sebagai transfer of values.
Dimuat di www.lppimakassar.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H