Kegiatan olahraga skala internasional sekarang sedang menjadi magnet untuk menarik wisatawan berkunjung ke Indonesia. Banyak sekali yang telah terlaksana, diantaranya ajang balap sepeda yang sekarang menjadi ujung tombak Pemerintah memajukan pariwisata serta prestasi bangsa di kancah internasional. Banyaknya alternatif rute yang melewati tempat wisata membuat banyak sekali kegiatan balap sepeda internasional terselenggara di Indonesia, berikut beberapa diantaranya:Â
Tour d Indonesia (2004- 2006, 2008-2011) merupakan lomba balap sepeda pertama di Indonesia yang masuk dalam kalender UCI Asia Tour pada tahun 2004. Balap sepeda yang lebih dikenal dengan TdI ini merupakan lomba paling elite untuk pesepeda tanah air bersaing dengan pesepeda dari tim continental Asia. Balapan TdI biasanya berlangsung dipertengahan tahun dan mengambil rute menyusuri pulau jawa hingga pulau bali. Namun, naasnya balapan yang telah populer di Asia ini harus berhenti di tahun 2011 karena masalah pendanaan.
Tour de East Java (2005-2014) merupakan lomba balap sepeda kedua di Indonesia yang masuk dalam kalender UCI Asia Tour pada tahun 2005 setelah TdI. TdEJ menjadi tempat kedua bagi pesepada nasional merasakan kerasnya atmosfer persaingan dengan tim continental Asia. Balapan TdEJ biasanya berlangsung setelah TdI dengan menghadirkan rute yang mengililingi Provinsi Jawa Timur. Setelah 10 tahun penyelenggaraan TdEJ harus berhenti setelah mengalami permasalahan yang serupa dengan TdI.
Tour de Singkarak (2009-2016) Kementerian Pariwisata selaku regulator yang membidangi pariwisata berusaha untuk menghadirkan lebih banyak wisatawan ke Indonesia melalui kegiatan balap sepeda. Maka pada tahun 2009 hadirlah Tour de Singkarak menjadi balapan ketiga di Indonesia yang masuk kalender UCI Asia Tour. TdS menjadi ajang promosi wisata daerah Sumatera Barat berupa panorama alam dan budaya serta tempat pebalap sepeda tanah air latih tanding dengan tim Asia. Dukungan yang besar dari Kementerian Pariwisata membuat TdS menjadi populer bagi pesepeda Asia sehingga berhasil mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke ranah minang.
Tour de Bintan (2010-2014, 2016) merupakan ajang balap sepeda yang dikhususkan untuk pesepeda non-tim dan bertujuan meningkatkan citra Kepulauan Riau sebagai destinasi wisata pesaing Singapura. TdB perdana berlangsung tahun 2010 dengan rute mengililingi Pulau Bintan dan berhasil menarik ribuan pesepeda sehingga ajang balap sepeda ini terus diselenggarakan hingga tahun 2016.
Tour de Jakarta (2010,2012,2016) Balap sepeda Tour de Jakarta menyajikan tipe balapan circuit yang berlokasi di jalanan protocol Ibukota sepanjang Thamrin-Sudirman. Ajang balap sepeda ini tidak konsisten terselenggara setiap tahunnya sehingga dari 2010-2016 baru ada 3 seri TdJ.
Tour de Ijen (2012-2016) menjadi ajang balap sepeda kedua yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata setelah TdS. Tour de Ijen merupakan ajang yang diunggulkan di Banyuwangi dalam menarik kunjungan wisatawan dengan menghadirkan rute menjelajahi berbagai tempat wisata andalan Banyuwangi seperti Gunung Ijen, Pulau Merah dan Taman Blambangan. Selain itu Tour de Ijen juga menjadi sebuah dukungan Kementerian Pariwisata kepada industri pariwisata Banyuwangi yang berkembang pesat dimasa kepemimpinan Azwar Anas.
Tour de Siak (2013-2016) merupakan ajang balap sepeda hasil inisiatif dari Pemerintah Kabupaten Siak pasca kesuksesan menyelenggarakan nomor balap sepeda jalan raya pada PON Riau 2012. Ajang balap sepeda ini terselenggara sejak 2013 dan menghadapi banyak rintangan dalam 3 tahun penyelenggaraan dari musibah kebakaran hutan hingga rendahnya kualitas jalan untuk rute balap karena keterbatasan anggaran. Namun, Kabupaten Siak dengan dukungan penuh Bupati dan masyarakat terus berusaha mempertahankan eksistensi Tour de Siak untuk menjadikan Siak sebagai destinasi sport tourism berbasis balap sepeda di Indonesia.
Tour of Flores (2016) merupakan ajang balap sepeda ketiga yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan pamor Pulau Flores dan Provinsi Nusa Tenggara Timur di kancah internasional. Tour of Flores memulai balapan perdana di tahun 2016 dan telah masuk dalam kalender UCI Asia Tour. Ajang balap sepeda ini berlangsung tepat setelah Tour de Ijen dan menyajikan balapan yang menarik di menulusuri padang rumput sepanjang jalan lintas Flores.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H