[caption caption="Partai final piala Sudirman akan bertemu Mitra Kukar VS Semen Padang.@netmeditama"][/caption]
Usai sudah partai semi final Piala Sudirman malam ini tanggal 17 Januari 2016.Semula Arema Cronus yang diunggulkan untuk mendampingi tim Semen Padang ( Kabau Sirah) dalam partai Final,gagal memanfaatkan keuntungannya sebagai tuan rumah,karena kalah dramatis menghadapi tim tamu Mitra Kukar ( Naga Mekes) dalam drama adu pinalti 2-3,setelah hanya mampu menang tipis 2-1 dalam waktu normal.Keadaan ini membuat agregat menjadi3-3 bagi kedua tim.Hingga adu pinalti tak terelakkan lagi.Pada hal Arema juga diuntungkan dengan jumlah pemain,karena pemain Mitra Kukar Bayu Pradana menerima kartu kuning kedua menit ke 72.Hentakan pendukung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (17/1/2016) tidak mampu menolong pasukan Singo Edan dari kekalahanya.
Dalam laga semifinal ini penjaga gawang Mitra kukar Shahar Ginanjar tampil sebagai pahlawan ,karena kegemilangannya berhasil menahan tendangan Hendro Siswanto dan El Loco Gonzales.Bukan itu saja Shahar Ginanjar juga mampu membaca arah  semua bola yang ditendang,sayang hanya tangannya kurang kuat menahan laju bola,hingga menembus jalanya.Bandingkan dengan Kurnia Mega ,Kiper kenyang makan asam garam asal Arema ini, selalu salah antisipasi menahan laju bola.Pertandingan kedua tim berlangsung keras dan adekan adu fisik diantara dua tim mewarnai jalannya pertandingan.Wasit mengeluarkan tiga orang pemain dalam pertandingan ini.Dua untuk Mitra Kukar dan satu untuk Arema Malang.
[caption caption="Kabau sirah.Goal.com"]
Laga babak semi final berlangsung seru dan dramatis.Tidak ada tim yang mendapatkan tiket final  dengan mudah.Pada babak Semi final lainnya yang mempertemukan antara Semen Padang vs Pusamania Borneo juga berlangsung seru dan tegang. Pertandingan ini juga harus diakhiri dengan tendangan pinalti.Setelah pertandingan dalam waktu normal skor 2-0 untuk Semen Padang.agregat jadi sama 2-2.Pertandingan pertama di Kaltim Semen Padang juga kalah 2-0.Penjaga gawang Semen Padang Jandia Eka Putra juga menjadi pahlawan dalam drama pinalti ini.
[caption caption="Naga Mekes.Goal.com"]
Pertandingan Final Antara Dua Pendekar Minang
Pertandingan final Piala Sudirman 2016 ini  antara Semen Padang dan Mitra Kukar menjadi menarik ,karena kedua kesebelasan berhasil menyingkirkan dua tim kuat dan paling diunggulan di tanah air yaitu Persipura dan Arema Cronus.Pertemuan dua tim beda pulau ini juag sesuai harapan masyarakat Sumatera Barat yang sangat berharap sekali jika partai final ini akan mempertemukan Semen Padang dan Mitra Kukar.Tentunya warga Minang ini punya alasan yang sangat kuat sekali mendukung terwujudnya laga final yang ditungu-tunggu ini.Pelatih Mitra kukar Jefri Sastra punya emosional kuat dengan penggemar sepak bola masyarakat Minang.Ternyata impian masyarakat Minang ini kesampaian juga.
Memang secara geografi kedua tim ini sangat berbeda,Kabau Sirah sebutan untuk Semen Padang bermarkas di bukit Indarung ada di Padang pulau Sumatera dan satunya lagi Naga Mekes gelar untuk Mitra Kukar ada di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.Namun ada benang merah yang menghubungkan kedua tim tersebut.Siapa lagi jika bukan arsitek yang menukangi dua Tim,sejatinya memiliki emosional yang kuat dengan Semen Padang.
[caption caption="Nilmaizar (tengah) saat merayakan Ultah ke-46 bersama istri dan kedua putrinya.Goal.com"]
Meski Jefri Sastra melatih tim nun jauh disana di Kalimantan,namun Jefri Sastra masih punya hubungan batin yang kuat dengan tim Kabau Sirah ini.Jefri Sastra pernah melatih Semen Padang dan juga berasal dari Sumatera Barat.Uniknya Nil Maizar juga pernah dulu melatih tim dari asal Kaltim yaitu :Putera Samarinda.Nil Maizar dan Jefri Sastra sama-sama pernah memperkuat PSP Padang dulunya dan juga satu angkatan.Mungkin perjalanan karir  sebagai pemain bola Nil Maizar lebih bersinar dibanding Jefri Sastra.
Walau masih ada hubungan emosi yang kuat dengan Semen Padang,bukan berarti Jefri Sastra akan memimpin timnya biasa-biasa saja.Justru ini adalah kesempatan terbaik bagi Jefri Sastra untuk membuktikan diri,siapa yang terbaik sebetulnya antara dirinya dengan Nil Maizar.Ini adalah momentum yang sangat baik dan sangat pas untuk membuktikan diri kepada bekas klubnya Semen Padang.Pertemuan partai final ini juga sebagai unjuk gigi jika Semen Padang telah salah memecatnya dulu dan menyia-nyiakan kemampuan yang dimilikinya.
[caption caption="Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra foto bersama warga usai memimpin latihan jelang semi final Piala Presiden melawan Persib di Tenggarong, Kaltim.bola.ccm"]
Apalagi sebelumnya Jefri Sastra juga berhasil membawa Mitra Kukar masuk babak semifinal Piala Presiden.Modal ini juga menambah kuat tekadnya untuk membawa Mitra kukar mejadi juara Piala Sudirman.Begitupun sebaliknya dengan Nil Maizar,pertandingan ini juga untuk mempertaruhkan namanya yang sudah berhasil membawa Semen Padang,dengan prestasi yang membanggakan.Perjalanan Nil Maizar juga tidak mudah membawa Kabau Sirah maju sampai ke babak final ini.Sempat hampir gugur pada babak penyisihan,karena kalah beruntun dalam laga penalti,namun kemudian berhasil keluar sebagai peringkat tiga terbaik grup yang membawanya lolos dari lubang jarum.
Pertandingan final Piala Sudirman  Kabau Sirah dan Naga Mekes ini sejatinya adalah laga dua Pendekar silat Minang dalam memperagakan ilmu-ilmu silat yang dimilik oleh dua arsitek tim ini,yang berasal dari perguruan yang sama tadinya dan pernah bermain dalam satu tim.Pemenangnya nanti siapayang paling berhasil mengeluarkan jurus-jurus maut yang mematikan dan juga mempunyai kemampuan dalam menerapkan ilmu bertahan dari serangan musuh.Sangat menarik menanti pertandingan final mempertemukan dua pimpinan padepokan sepak bola yang berasal dari perguruan yang sama dulunya.Seperti layaknya kisah pertempuran antara dua perguruan silat dalam film soalin.
Siapakah nanti yang akan keluar sebagai pemenang dalam pertandingan ini,mari kita saksikan nanti hasilnya pada laga final tangal 24 Januari 2016 hari Minggu. Salam olah raga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H