[caption caption="Karpet shalat dipakai buat tarian.twitter"][/caption]Kanwil Kemenag DKI mendapat sorotan tajam atas blunder konyol yang dilakukannya dalam menggelar acara Hari Amal Bakti (HAB) ke-70 yang dilaksanakan kemaren tanggal 3 Januari 2016.Dalam atraksian tarian itu ,penarinya menari diatas karpet sajadah,yang biasanya digunakan untuk melaksanakan ibadah shalat oleh umat Islam.Ini adalah kejadian konyol yang tidak perlu terjadi sebenarnya.Apalagi yang melakukannya Depertemen yang menangani masalah Agama.Semua orang juga tahu jika karpet sajadah itu digunakan untuk melakukan Shalat,bukan untuk tempat menari.
Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah KH Cholil Nafis orang pertama kali mengingatkan keteledoran ini melalui akun twitternya @cholilnafis.Dalam kicauannya hari ini Senen tanggal 4 Januari 2016 KH Cholil Nafis meminta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk mengecek tentang kejadian ini.
“Salam. tolong dicek dan kalau benar ditegur. Karpet shalat dibuat tarian di HAB Kemenag DKI,” cuit Cholil lewat akun @cholilnafis sambil mencolek akun Menang @lukmansaifuddin dan akun @Gus_Sholah.Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, KH Sholahudin Wahid atau Gus Sholah.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin langsung bertindak cepat menkawab permintaan KH Cholil Nafis ini.Dalam kicauannya Menang Lukman Hakim telah memberikan teguran klarifikasi terkait insiden memalukan itu.
"Ya,saya tlh mengklarifikasi dan menegurnya. Selaku Menag, saya mohon maaf se-besar2nya atas kekhilafan tsb.." kata Menag.
Tindakan yang dilakukan oleh Menteri Agama ini langsung juga diberikan apreasi oleh KH Cholil Nafis dengan kicauan "saya mengapresiasi atas tindakan Pak Menag dan juga perlu koreksi acara dan pakaian penarinya.
Beredarnya foto tarian diatas sajadah shalat ini sempat menjadi perbincangan hangat didunia media sosial.Tapi beruntunglah Menteri Agama LUkman Hakim cepat meresponnya dengan baik.Penghargaan juga perlu diberikan pada Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah KH Cholil Nafis yang cepat mengingatkan mneteri Agama untuk memberikan kalrifikasinya.
Semoga kejadian konyol seperti ini,yang seharusnya tidak perlu terjadi, menjadi pelajaraan berharga bagi Kementerian Agama dikemudian hari.Berhati-hatilah dalam bertindak dan berbuat dan jangan sampai menimbulkan keresahan umat beragama dikemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H