Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengadili MKD Dalam Sidang Rakyat Mosi Tidak Percaya (Mata Najwa)

7 Desember 2015   14:29 Diperbarui: 7 Desember 2015   15:27 3820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdebatan sengit terjadi ketika Yunarto berbicara  menelanjangi tentang sikap Setya Novanto bertemu pihak Freeport tanpa melibatkan anggota DPR.masalah saham Freeport yang 20% yang dimaknai itu Divestasi oleh Supratman. Kalau memang itu divestasi saham kenapa ada muncul nama Luhut dan JK.Kemudian apakah pantas seorang ketua DPR melakukan pertemuan dengan CEO Freeport tanpa berkordinasi dengan pihak eksekutif terkait,ini sudah tidak etis .secara tata negara.Apakah pantas yang dibawa kemudian bukan komisi 7,tapi yang dibawa justru seorang pengusaha.Ini adalah akal sehat,tanpa masyarakat membaca PP7 tahun 2014,tapi ini sudah bisa dengan akal sehat dan hati nurani,jadi jangan pakai akal-akalan dalam menyikapi kasus Setya Novanto ini.

Kemudian Najwa menanyakan apakah sidang Setya Novanto akan berlangsung secara terbuka  seperti halnya dua sidang sebelumnya kepada Junimart.Ia kemudian menjawab,sidang pertama terbuka untuk umum dan sidang kedua juga terbuka untuk umum. tentu sidang ini juga akan terbuka untuk umum. Walaupun sebelum sidang akan bertanya terlebih dahulu apakah sidang ini terbuka untuk umum. Sejurus kemudian langsung Najwa bertanya kalau Setya Novanto maunya tertutup,apa yang akan dilakukan oleh MKD.Junimart menjawab tentu ditanyakan alasannya. Tetapi jika MKD beranggapan tidak perlu tertutup karena alasannya tidak rasional, maka MKD akan buka.

Tidak puas dengan jawaban tersebut kembali Najwa menanyakan secara pribadi JUnimart mau gimana terbuka atau tertutup. Dengan tegas Junimart mengatakan sedari awal dia ingin sidang terbuka. Kemudian Najwa bertanya pada Ridwan Bae sikap pribadinya apakah akan membela koleganya Setya Novanto. Ridwan mengatakan dia juga ingin sidang terbuka dan juga Supratman,juga setuju jika sidang secara terbuka.

Pertanyaan menarik diajukan oleh Gus Salahuddin yang tertarik dengan judul somosi tidak percaya,kepada siapa tidak percaya kepada ketua DPR,kepada MKD atau kepada DPR.Kemudian Najwa balik melempar kepada Gus Salah untuk menjawabnya sendiri kepada siapa tidak percaya. Gus Salah menjawab, dalam konteks ini pasti keada MKD. Kalau sama ketua DPR, rakyat sudah tidak percaya, pasti tidak percaya. Gus Salah juga memplesetkan arti MKD, jika di Jawa timur diartikan dengan Mahkamah Konco Dewe.

Mendekati akhir acara perdebatan semakin sengit,ketika Ridwan Bae yang terkesan membela Setya novanto Dalam menyikapi patut tidak Setya Novanto menemui Ceo Freeport. Ridwan kelihatan sekali membela Setya Novanto.menarik menonton acara mata najwa kali ,ini dimana anggota MKD seperti diadili diacara mata najwa terkait sikap mereka yang tidak punya etika dan kepatutan dalam memandang dan melihat kasus yang menjerat Ketua mereka Setya Novanto.

Dengan kehadiran mereka diacara mata Najwa,kita berharap MKD dapat menyadari dan merasakan suasana dan keinginan dari masyarakat luas jika kasus Setya Novanto ini harus diputuskan sesuai dengan suara rakyat banyak. Setidaknya dengan kehadiran tiga orang anggota MKD diacara mata Najwa yang terlihat benar-benar diadli oleh perwakilan rakyat ini ,akan mampu memberi efek dan menyentil kembali logika dan etika mereka untuk kembali kejalan yang benar dan juga dapat menularkan pada teman-temannya yang 14 orang lagi untuk memutuskan kasus Setya Novanto ini sesuai suara hati nurani dan sesuai suara rakyat.

Inilah adalah momentum buat MKD untuk mengembalikan kepercayaan rakyat atau mereka ingin untuk menghancurkan lembaga rakyat ini pada jurang yang paling dalam.Mari kita tunggu yang pada hari ini rencananya menyidangkan Setya Novanto.

Dipenghujung acara Najwa memberikan pesan sebagai berikut Kegaduhan Freeport harus memberikan renungan lebih dari sekedar mencari  siapa setan atau pahlawan, jangan terkecoh dengan panasnya perdebatan laku  saling serang sidang kehormatan,skandal rekaman jelas menunjukkan para benalu tak tahu malu, hidup kekal berkelanjutan, pejabat yang gemar mencari rente dengan menjual negerinya pada dasarnya telah membinasakan dirinya, jika sidang etik bisa dipermainkan, tanpa seculi kehormatan, sidang rakyat harus bisa melawan.Sidang itu tak boleh hanya menjadi tontonan, apalagi dagalan,ini uji integritas bagi dewan kehormatan. Segelintir Oligarki yang menguasai aset negara sudah waktunya dihukum keras, dengan mosi tak percaya. Untuk melihat acara mata najwa bisa ditonton disini

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun