Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menteri ESDM Sudirman Said Tak Bernyali Ungkap Politisi Catut Nama R1 dan R2

13 November 2015   06:23 Diperbarui: 13 November 2015   07:15 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said usai penandatanganan kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (10/8/2015). Dengan kerjasama ini, BPPT akan lebih banyak dilibatkan dalam studi kelayakan proyek-proyek di bidang energi.kompas.com"][/caption]

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan ada tokoh politik berpengaruh dan sangat berkuasa yang menjual nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak  PT Freeport di Indonesia. Dengan menggadaikan nama R1 dan R2 politikus berpengaruh tersebut berjanji dan menjamin jika perpanjangan kontrak kerja Freeport di Indonesia akan terkabul dan kontrak baru akan diberikan. Menteri ESDM mengaku juga sudah melaporkan pada R1 dan R2 terkait pernyataan politisi kuat tersebut.

"Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman Said seperti dikutip dalam acara Satu Meja yang ditayangkan Kompas TV dan dikutip Kompas, Selasa (10/11/2015).

Tapi Menteri ESDM Sudirman Said ketika didesak siapa politkus berpengaruh itu, tidak bisa menyebutkan nama orangnya. Sudirman mengatakan politkus itu selain menjual nama Jokowi dan Jusuf Kalla juga gigih meminta proyek pembangkit listrik di Timika dan meminta bagian saham Freeport.

Politikus tersebut juga sudah dua kali  dalam diskusi selalu mengatakan bisa membantu memperpanjang kontrak kerja Freeport,tapi itu dengan syarat politikus tersebut harus mendapatkan saham Freeport.

Untungnya Presiden Direktur Freeport -McMoRan Inc James R Moffett tidak percaya dan tidak mau mengikuti saran Politikus berpengaruh tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika ditanya wartawan tentang siapa nama politisi yang dimaksud mencatut nama Presiden dan namanya sendiri,balik minta wartawan untuk menanyakan kepada Menteri ESDM langsung.

Banyak pihak yang menyarankan agar Menteri ESDM Sudirman Said,jika benar-benar sudah mengantongi nama politisi yang catut nama Presiden untuk perpanjangan Freeport,segera saja umumkan nama tersebut ke publik.

"Kalau berani dan memang fakta, buka saja siapa orangnya yang mencatut, pasti ramai, umumkan ke publik. Jangan biasakan menteri nyebar-nyebar gosip," kata Rizal usai pertemuan dengan delegasi pengusaha Amerika Serikat di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (12/11/2015).

Tapi sayangnya Menteri ESDM Sudirman Said tidak punya nyali untuk membeberkan siapa politisi yang dia maksudkan minta jatah Freeport dengan mendompleng nama Presiden.jika tidak berani,terkesan Sudirman Said hanya membikin gaduh saja.Sebelumnya Sudirman sempat dikepret oleh Menko Rtzal Ramli mengatakan Sudirman Keblinger ingin mempercepat perpanjangan kontrak Freeport.Namun Sudirman Said kembali membalasnya dengan mengatakan Rizal Ramli yang menuduhnya keblinger ,bicara tanpa fakta.

Ada baiknya Menteri ESDM Sudirman Said jika tidak berani  dan tidak punya nyali mengungkapkan nama politisi yang minta jatah preman tersebut,tidak usah melemparkan berita seperti ini.Dari dulu masyarakat juga sudah tahu berita seperti ini ,jika Freeport banyak mengeluarkan jatah preman buat kelancaran usahanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun