[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.KOMPAS.COM/Sandro Gatra"][/caption] Megawati Soekarnoputri tampil dalam acara Mata Najwa pada hari Rabu tanggal 22-1-2014 .Banyak sekali pandangan, kisah menarik  dan pesan yang disampikan oleh Megawati.Dalam barisan penonton terlihat hadir Gubernur DKI Jokowi berdampingan dengan Rano Karno Wakil Gubernur Banten.Najwa Shihab sebagai pembawa acara juga tampil dengan ciri khas dan kepiawaiannya dengan pertanyaan tajam, kritis dan menusuk.Pada awal acara saja Najwa Shihab sudah memulainya dengan pernyataan",Benar tidak jika banyak orang mengatakan Megawati itu  terkenal Keras kepala".Tidak kalah serunya Megawati dengan santai menjawabnya "Rasanya kok ndak keras ya ".Dialog berjalan menarik dan diselingi cikikan ketawa semua yang menghadiri acara tersebut.Megawati juga sangat menyukai lagu May Way dan tidak banyak orang tahu,ternyata Megawati suka bersiul. Megawati berbagi pengalamannya sedari kecil mengikuti ayahanda sebagai pemimpin bangsa dan hingga akhirnya menjadikan dirinya terjun dalam dunia politik dan sekaligus menjadi pemimpin partai politik.Megawati mempercayai takdir dan garis tangan ikut berperan dalam kehidupannya.Megawati masih mengingat dengan kuat bagaimana dulu dia diperlakukan pada peristiwa yang dikenal dengan tragedi 27 Juli 1996.Pengalaman diperlakukan sangat buruk saat rezim penguasa pada saat itu. Megawati juga mengkritisi generasi muda yang tidak begitu mengenal perjuangan merebut kemerdekaan dengan baik,sehingga terjadi erosi kebangsaan  secara perlahan saat ini dikalangan anak muda. Megawati sempat juga menyentil Najwa Shihab yang tidak sabar ingin mendapatakan jawaban dari Megawati soal hubungannya yang penuh misteri dengan SBY.Pada waktu itu Megawati selaku Presiden mengumpulkan para Menteri yang menjabat ketua partai dan menanyakan apakah juga ingin mencalonkan diri menjadi Presiden.Pada waktu ada Hamzah Haz,Yusril Ihza Mahendra dan SBY yang baru mendirikan partai.Pada saat itu SBY tidak memberikan jawaban yang pasti. Menarik pada pengujung acara Najwa Shihab mengajukan sedikit pertanyaan nakal pada Megawati Pernahkah menanyakan Jokowi untuk menjadi Presiden.Sebelumnya Najwa menampilkan kilas balik acara mata Najawa bersama Jokowi di Solo.Pada waktu itu Najwa menanyakan pada Jokowi bagaimana jika Megawati menanyakan langsung " Kamu mau jadi Presiden ".Jokowi menjawabnya hanya dengan senyum-senyum saja. Mendapatkan pertanyaan seperti itu Megawati mengatakan Jika menyangkat masalah serius dan pertanyaan serius dia lebih serius lagi karena tidak bisa sembarangan ngomong,dalam hal-hal menyangkut kepentingan bangsa dan negara.Ini adalah ajaran Bung Karno jelas Megawati.Begitu mengenai bangsa dan negara betul-betul berpikir secara mendalam,karena dampaknya bisa menjadi luar biasa.Megawati juga menyindir saat ini banyak orang pada wara-wiri ingin jadi Presiden.Ketika pertanyaan dibalik oleh Najawa apakah Megawati masih ingin menjadi Presiden.Megawati sambil senyum seringai mengatakan itu rahasia dan kalau disurat itu ada tulisan yang disolotip dengan tulisan confidential. Megawati juga menceritakan perjalanan hidupnya yang naik turun dari anak Presiden,bapaknya juga Presiden dan kemudian dia jadi Presiden.Dia berharap dengan pengalamannya jangan ada yang sampai mabuk ingin jadi Presiden dan kekuasaan.Menjadi Presiden itu mudah,tapi menjadi pemimpin itu sulit kata Megawati.Seseorang itu harus diuji dulu bisa tidak menjadi pemimpin.Bung Karno itu menjadi pemimpin dulu dan bersatu dengan rakyat untuk memproklamasikan kemerdekaan dan bukan menjadi Presiden dulu.Harus dibuktikan dulu kamu itu pemimpin atau bukan.Itu semua harus ada jejak rekamnya sebagai pemimpin bukan hasil survei. Megawati juga menyadari jika hasil survei memperlihatkan tidak ada yang bisa menyaingi Jokowi.Megawati pernah bilang sama Jokowi "Hei jangan mongkok dulu loh kamu".Megawati menyatakannya dalam bahasa jawa yang berarti jangan bangga dulu kamu.Megawati mengingatkan karena yang diperlukan Indonesia itu bukan survei tinggi dan rendah.Bisa tidak kamu itu menjadi pemimpin bagi republik yang begitu besar ini.Pesan ini jelas ditujukan oleh Megawati pada Jokowi.Kemudian Megawati seakan mengirimkan pesan pada Najawa Shihab " Situkan Mata Najwa ya, apa tidak ada mata hati ". Tapi hebatnya lagi Najwa Shihab malah balik bertanya kepada Megawati "Mata hati Megawati bisikannya paling keras apa ".Pertanyaan ini begitu berat bagi Megawati untuk menjawabnya dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan oleh Najawa Shihab.Megawati sampai mengatakan mikir dulu.Kemudian Megawati menjawabnya " Apa ya,susah".Sambil menahan tangis Megawati mengatakan "Inginnya saya Indonesia Raya ". Kita melihat sepertinya sangat sulit sekali bagi Megawati mengambil keputusan untuk menentukan dan menetapkan Jokowi menjadi calon Presiden dari PDIP.Menyimak semua perkataan dan pernyataannya dalam acara mata Najwa ini ,ternyata tidak semudah dan sesederhana yang dipikirkan oleh orang banyak yang tidak mengalami perjalanan politik yang sudah ditempuh oleh Megawati dengan perjalanan yang panjang dan berliku.Jadi Presiden tidak sesederhana yang dipikirkan oleh orang banyak dan hasil survei itu belum jaminan jika seseorang itu mampu menjadi pemimpin,Semuanya itu harus melalui proses dan pembuktian dulu,seperti yang disampaikan oleh Megawati. Jika merujuk dari keterangan Megawati diacara ini,sepertinya belum terlihat ada sinyal yang menyatakan Jika Jokowi akan dicalonkan menjadi calon Presiden.Semua masih menjadi misteri.Megawati masih sulit ditebak hatinya.Megawati juga belum menyatakan sikapnya apakah masih ingin mencalonkan diri menjadi Presiden.Semua masih disimpan rapat-rapat oleh Megawati sendiri.Walaupun desakan dari luar sana begitu kuat dan kencang menghendaki pencalonan Jokowi sebagai calon Presiden,namun Megawati masih tetap tidak bergeming.Kini semua menanti keputusan Megawati apakah Megawati maju kembali atau katakan permisi.Megawati masih tetap teguh memegang prinsip dan masih tetap keras kepala seperti kata politikus senior Saban Sirait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H