Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sindiran Jonru Ginting "Dulu Tolak UU Pornografi, Setelah Idola Mereka Dihina,Baru Sadar"

2 November 2014   11:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:53 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="465" caption="Jonru Ginting"][/caption] Dalam beberapa hari ini  kasus penyebaran foto berbau pornografi yang menjerat tersangka MA ,menjadi berita hangat di tanah air.Bahkan sampai menjadikan trending topic dengan dukungan untuk menyelamatkan pelaku MA.Pelaku ditangkap oleh Bareskrim Polri dirumahnya dengan kasus menyebarkan foto yang diedit dengan melibatkan Megawati dan Jokowi yang berbau pronografi. Berhari -hari berita ini selalu menghiasi pemberitaan nasional,melalui media cetak ,elektronik. Kasus ini bergulir dengan berbagai reaksi pro dan kontra terkait penahanan ini. Ada juga pihak yang mempertanyakan kenapa PDIP melaporkan kasus ini dengan tuduhan pornografi. Bukankah Dulu PDIP adalah partai yang menolak UU Pornografi pada 2008 lalu.PDIP merupakan salah satu partai yang menolak dengan tegas pengesahan Rancangan Undang-Undang Pornografi menjadi Undang – Undang.PDIP  lebih memilih mundur dari sidang pansus dan menilai UU pornografi itu berbau syariah dan  juga bisa menimbulkan disintegrasi bangsa. PDIP juga menilai  UU itu tidak menghargai keanekaragaman dan kebhinekaan bangsa Indonesia. Dalam berita detik.com Ketua umum PDIP Megawati sendiri juga menceritakan kegagahan partainya menolak UU pornografi ini.Dalam kampanye terbuka di Lapangan Kapten Japa, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (27/6/2009)."Kami satu-satunya partai yang dengan gagah berusaha agar RUU itu tidak diundangkan dan tidak diberlakukan," kata Ketua Umum PDIP yang juga capres 2009, Megawati Soekarnoputri. Walaupun PDIP gagal membatalkan UU pornografi ini,namun buat megawati itu tetap bangga dan ini merupakan sebuah prestasi. Sekarang justru PDIP menggunakan UU Pornografi untuk menjerat pelaku MA.Pihak yang membela pelaku MA  dituding sebagai pihak yang bermuka dua dalam menaggapi kasus yang menjerat MA. Sebetulnya siapa yang bermuka dua.Menuding orang lain,jadi lupa dengan prilaku sendiri. Jonru Ginting salah satu kader PKS  menyindir kelakuan PDIP  yang dulu menolak UU Pornografi  untuk diberlakukan,sekarang malah menggunakan UU Pornografi guna menjerat pelakunya. Berikut inilah tanggapan Jonru Ginting. Selama ini mereka menuduh "sok suci" kepada orang2 yang anti pornografi. Selama ini mereka paling gigih membela pornografi Selama ini mereka menentang keras penutupan Dolly, dengan alasan HAM dan sebagainya. Selama ini mereka yang menentang RUU Anti Pornografi. TAPI KINI: Ketika idola mereka - Jokowi - yang dihina dalam bentuk foto porno, mereka MARAH. Mereka berujar dengan berang, "Coba kalau ibu dan bapak kamu yang posenya dibuat porno seperti itu, dan disebarluaskan ke mana-mana. Bagaimana perasaan kamu?" DUHAI TEMAN! Saya merasa bersyukur dan bahagia membaca ucapan kamu yang seperti itu. Saya bersyukur karena kini kamu sudah sadar BETAPA KEJINYA pornografi itu. Sekarang coba bayangkan: Bagaimana jika ibu kamu yang dijual sebagai pelacur di Dolly? Bagaimana jika saudara perempuan kamu berpose porno di majalah Playboy? Bagaimana jika anak perempuan kamu beradegan porno di sebuah blue film? BAGAIMANA PERASAAN KAMU JIKA ITU TERJADI? Sakit banget kan, rasanya? Kalau sakit, kenapa selama ini kamu menentang RUU AntiPornografi? Kenapa kamu menentang penutupan Dolly? Kenapa kamu menuduh "sok suci" untuk orang-orang yang menentang pornografi? =================== Kami juga TIDAK SUKA pada MA karena dia memposting foto porno. Yang kami bela BUKAN perbuatan pornografinya. Kami juga menentang perbuatan seperti itu, siapapun pelakunya. Kami menentang tindakan pemerintah yang terlalu represif dan TERLALU LEBAY dalam menindak seorang warga tak berdaya. Kenapa beraninya cuma pada tukang tusuk sate? Berani gak sama yang jual satelit? Wassalam! Rupa-rupanya kebanggaan yang disebutkan oleh Megawati pada tahun 2009 lalu itu,baru mendapatkan ujian yang sesungguhnya pada tahun 2014 ini.Inilah ujian sesungguhanya dari PDIP yang dulu dengan bangganya menolak UU Pornografi itu.Megawati dan Jokowi  tokoh idola PDIP menjadi korban dari perbuatan pornografidengan gambar editan. Ada banyak pelajaran dan hikmah berharga yang dapat dipetik dari kejadian ini. Kejadian ini juga sebagai teguran buat PDIP dan Megawati yang perlu disikapi dengan arif dan bijaksana. Semuanya ada maknanya dan juga menjadi renungan berharga bagi kita semua kedepan. Semoga dengan kejadian ini semua kita sama- sama menyadari bahaya yang menimpa,.Semua menjadi pelajaran berharga bagi kita semua supaya kasus seperti ini jangan sampai terulang kembali.Presiden Jokowi sendiri juga sudah  memberikan maaf pad  pelakunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun