Mohon tunggu...
Fatah A. Rumfot
Fatah A. Rumfot Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Dari Sinabung

2 Februari 2014   13:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13913232931626067373

(sumber : beritadaerah.com)

Diam-diam parasmu menarik hati melegahkan pandangan mata jiwa dari puncak awan berteman hijau pohon bagai jas milikmu Aku takut dengan murkamu terlepas kau begitu indah aku takut amarahmu terlepas kau sang tinggi di balik cerita burung gunung terbang menghindar seperti mengepak sayap penuh kecewa lalu satu-satu penguni pun melangkah kaki jiwa-jiwa  di dekatmu ketakutan bukan main aku bertanya-tanya kepada temanmu burung elang sumatra kepada temanmu kupu-kupu pohon kenapa begitu nekat sinabung muntahkan awan panas padahal itu membuat pilu yang panjang temanmu tak menjawab itu lalu aku tanya lagi kepada penghuni kenapa begitu takut jawabannya tetap sama jika saja alam adalah pesan maka kau sinabung yang bertutur kalau gumpalan asap itu adalah certia awal maka kau 'Sinabung' karo yang semestinya di dengar dari hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun