Mohon tunggu...
broto Marsiman
broto Marsiman Mohon Tunggu... -

sharee inteligence

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisa Kasus KPK , Kepolisian dan Kejaksaan

11 November 2009   00:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANALISA KASUS KPK , KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN
PENGAMATAN DETECTIVE NDESO

FAKTA KASUS PERTAMA

Menurut analisa kami, penggembosan KPK ini sudah dimulai sejak Antasari masih menjabat sebagai ketua KPK terhadap kasus yang ditanganinya, diantaranya kasus IT,Masaro dan yang terakhir adalah yg sedang diprosesnya dan belum sempat diselesaikan sudah ditangkap polisi adalah bank century.

TARGET :"HANCURKAN KPK SECARA SYSTEMATIS"

Skenario 1

Mengorbankan seseorang untuk sebuah kasus (korban Nasrudin),hal ini dilakukan untuk "mengkondisikan" skenario (coba cermati pengakuan Wizard).

Dalam mencari para pelaku (eksekutor), seseorang menggunakan alasan "Tugas Negara/ Orang ini membahayakan Negara orang dimaksud adalah korban), akkhirnya karena yang memerintah adalah Wizard (alat Negara) mereka mempercayai dan melaksanakannya (perlu anda ketahui diantara para tersangka terdapat orang2 yang mengerti hukum masa mereka mau digoblokin oranggk punya kedudukan)

Penjebakan Antasari

Penjebakan Antasari dilakukan dihotel dengan alasan ini, dan itu ...............(baca kasus lengkap dikoran),Fakta kasus ini menurut saya adalah fakta kasus yang di "kondisikan",(menurut bahasa kepolisian ini artinya adalah:membuat perencanaan sesuai dengan rencana, baiknya, bahasa pengusahanya you atur-aturlah"), sang sutradara menggunakan anak buahnya Wizard sebagai korban

(sekali lagi cermati pengakuan Wizard terakhir ini, cermati kata dikondisikan itu mengartikan makna yang dalam)

MARI KITA CERMATI TERSANGKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun