Assalamualaikum
Pak Eki terimakasih sudah mengajari saya dan membimbing saya.
Maaf bila saya punya salah dan bikin Pak Eki kesel.
Terimakasih karena sudah memberi saya ilmu barokah.
Semoga Pak Eki diberi kesehatan dan penuh semangat.
Selamat hari guru pak.
Pak Eki adalah matahari saya, terimakasih pak . . . karena sudah bikin saya ketawa dan kalo saya tidak paham tentang pelajaran pak eki langsung menjelaskannya.
Pak Eki nggak boleh putus asa / pantang menyerah harus tetap semangat, semangat, dan semangat.
Pak . . . kalau saya tidak sadar bila saya punya salah mohon maaf sebesar-besarnya.
dari  Yuna untuk Pak Eki
Surat diatas dikirim oleh Yuna. pada hari Sabtu, 25 November 2023 bertepatan dengan peringatan hari guru. Dia adalah murid saya kelas 3 di MI Darul Huda kota Mojokerto. Saya teringat suatu pertanyaan di media sosial fb. Suatu pertanyaan pada tahun 2017 yang dibuka untuk umum. Akan dipilih satu jawaban yang paling menarik sesuai dengan hati penanya. Jawaban terbaik akan mendapatkan hadiah sebuah buku.Â
Pertanyaannya seperti ini, apa yang membuatmu bahagia menjadi seorang guru?Â
Jawaban saya adalah hal yang bahagia saat bisa mengajar dengan suasana tenang dan tertib. Anak-anak bisa belajar dengan nyaman. Saya bahagia menjadi guru ketika diakhir bulan menerima gaji. Saya mengajar hanya rutinitas sehari – hari untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat. Selain itu juga untuk mengamalkan ilmu.
Pak Eki adalah matahari saya
Ketika Yuna menyamakan saya dengan matahari. Maka saya menyadari bahwa Yuna begitu membutuhkan saya. Iya dia membutuhkan peran guru yang bisa membimbingnya. Bagi bumi, matahari  perannya sangat penting. Tumbuhan, manusia, dan hewan membutuhkan sinaran dan panas matahari untuk bisa bertahan hidup. Tetapi matahari hanya memberikan manfaat pada makhluk hidup disekelilingnya. Dia hanya memberi dan tidak mengharapkan kembali. Guru memang diharapkan perannya seperti matahari yang bermanfaat bagi makhluk disekelilingnya.
Terimakasih Pak sudah bikin saya ketawa
Menurutku, saya adalah orang yang terkesan serius. Itulah yang saya rasakan selama ini saat mengajar anak-anak. Cara mengajar saya juga biasa-biasa saja. Saya menjelaskan materi ke anak-anak. Kemudian memberikan tugas. Tapi, terkadang untuk memecahkan keheningan pernah juga saya bercanda kepada anak-anak. Ternyata hal itu begitu berkesan bagi Yuna. Tentu saya sangat senang sekali. Jika gurauanku ditengah-tengah penjelasan ada murid yang menyukainya.
Kalau saya tidak paham, Bapak langsung menjelaskan
Tentu sudah menjadi kewajiban bagi guru, jika ada murid yang tidak paham pasti akan ada penjelasan lebih. Jika Yuna mengalami kesulitan dia tak segan untuk langsung bertanya. Yuna menurut saya adalah anak yang pendiam. Tetapi juga sering bertanya dan semangat belajarnya tinggi.
Pak Eki nggak boleh putus asa / pantang menyerah harus tetap semangat, semangat, dan semangat.
Mungkin saat Yuna belajar di kelas. Dia melihat teman-temannya ramai dan tidak memperhatikan pelajaran yang saya sampaikan. Di situ saya terkadang ingin memarahi anak-anak. Tetapi saya ingat bahwa mereka adalah anak-anak. Kesenangan mereka adalah bermain. Untuk meredam amarah saya, biasanya saya tidak berdiri. Saya duduk di kursi guru. Kemudian menghela nafas sambil berdiam diri. Hingga kekesalan saya selesai. Kemudian melanjutkan pelajaran lagi.
Pak . . . kalau saya tidak sadar bila saya punya salah mohon maaf sebesar-besarnya.
Anak-anak perempuan memang lucu-lucu, kalau anak laki - laki suka jail. Itulah pendapatku terhadap anak-anak. Jadi untuk Yuna kalau pak Eki ada rasa kesel pada murid inshaallah bisa memaafkan.