Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku Antologi, "Siapa Bilang SH Susah Hidup"

19 November 2023   23:52 Diperbarui: 20 November 2023   21:46 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul              : Siapa Bilang SH Susah Hidup

Penyusun    : Trihatmaningsih, dkk

Penerbit       : Pagan Press

Tebal             : xv + 328

Cetakan        : Pertama, Oktober 2023

QRCBN          : 62-571-3926-274

Peresensi     : Eki Tirtana Zamzani, Guru MI Darul Huda kota Mojokerto

Buku antologi memori 40 tahun adelti (angkatan delapan tiga) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya angkatan 1983 disusun selama dua tahun. Mulai dari ide hingga menjadi buku. Selama dua tahun itu ada delapan teman yang sudah mendahului berpulang.

Siapa bilang sh susah hidup merupakan pengalaman hidup dari almarhum Hary Kriswanto. Beliau menjabat sebagai Ketua Mahkamah Pelayaran Indonesia Kemenhub RI. Kadang terdengar guyonan sarjana hukum yang disingkat SH diplesetkan menjadi susah hidup, ternyata guyonan tersebut merupakan salah satu pemicu alumnus untuk mematahkan anggapan tersebut. (Halaman 32)

Menurut beliau ada dua faksi mahasiswa. Pertama, mahasiswa yang rajin, rapi, tekun, dan serius. Kedua, mahasiswa yang bandel, ndableg, dan cuek. Mereka menjadikan kuliah sebagai sarana bermain, bercanda, dan refreshing. Beliau terkategori sebagai mahasiswa faksi kedua. Faksi bandel sejak pertama kuliah hingga lulus hanya memiliki satu lembar ijazah dan tak satu lembarpun buku catatan atau buku diktat kuliah yang dimiliki.

Beliau bekerja di Kementerian perhubungan. Kemudian mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan sekolah S2 di Universitas Merseille Perancis tahun 1996-1997. Beliau bermodal kekuatan mental "kebandelan yang positif" yang membuatnya disukai banyak teman yang berbeda budaya, sifat, dan etos kerja dari negara di Eropa.

Kembalinya di tanah air. Posisi jabatannya naik, namun, pesannya jangan pernah merasa sebagai pejabat yang merasa hebat. Karena lebih baik menjadi biasa saja tapi berprestasi. Hal itulah yang membuat kemudahan dalam karir beliau.

Berikutnya ada kisah Bapak Muhamad Ridwan. Beliau berprofesi sebagai pengacara kasus perceraian. Pekerjaannya sesuai dengan jurusan saat kuliah yaitu hukum. Menurutnya kasus-kasus perceraian ada yang butuh waktu relatif singkat dan ada pula yang butuh waktu lama. Kasus - kasus perceraian yang butuh waktu lama itu terjadi saat kedua belah pihak ada yang menuntut harta warisan. Pekerjaan sebagai pengacara kasus perceraian menurutnya membutuhkan energi lebih. Harapan beliau semoga bisa menahan diri dan tidak terpancing emosi. "Perceraian memang dihalalkan, namun sangat dibenci Allah SWT"(halaman 106)

Berikutnya ada kisah Ibu Tri Hatmaningsih, beliau merupakan penyusun buku ini. Berprofesi sebagai wartawan menjadi jalan yang ditempuh setelah lulus kuliah. Pengalaman menjadi wartawan kampus di lembaga pers mahasiswa. Kemudian pengalaman menulis penelitian skripsi di beberapa surat kabar. Beliau meyakinkan diri untuk menjadi wartawan seutuhnya di harian pagi Surya milik kompas gramedia group.

Menurutnya mata kuliah kriminologi dan ilmu kedokteran kehakiman bermanfaat bagi wartawan dalam memahami kasus kriminal. Khususnya saat beliau di tugaskan di rubrik hukum. Kriminologi ilmu yang mempelajari tentang segala aspek kejahatan ini seakan memberi ruh pada tindakan kejahatan. Suatu tindakan kejahatan bisa di dekati dalam dua sudut pandang. Apakah dari pelaku kejahatan atau dari korbannya sendiri. Bahkan korban kejahatan yang sudah tak bernyawa sekalipun masih bisa 'berbicara' untuk membantu dan menuntun polisi menguak motif hingga jati diri si pelaku. (halaman 90)

Sementara itu untuk ilmu kedokteran kehakiman. Kaku mayat hingga lebam mayat bisa menjadi petunjuk kapan tepatnya (paling tidak mendekati) korban meninggal. Atau, sesuatu yang menjadikan korban meninggal. Misalnya, apakah korban meninggal karena tenggelam ataukah meninggal terlebih dulu baru ditenggelamkan. Dua hal yang tentunya sangat berbeda. Suatu teka-teki dan misteri yang sangat menantang untuk diselami. (halaman 91)

Berikutnya ada kisah Ibu Agustien Siswandari. Dalam ceritanya beliau sejak sekolah SMA menyukai pelajaran hitungan dalam pembukuan seperti ekonomi. Setelah lulus SMA, beliau diarahkan oleh keluarganya untuk masuk ke Fakultas hukum. Karena disana persaingan masuknya lebih longgar. Setelah lulus kuliah, tujuan pertamanya adalah untuk segera mendapatkan pekerjaan. Beliau kemudian melamar di BANK BCA cabang Kediri. Pekerjaanya tentu menghitung uang yang harus dipelajari mulai dari nol. 

Kemudian beliau pindah ke BCA cabang Tulungagung. Beliau merasakan ilmu hukum yang dipelajari saat kuliah bisa diterapkan disini. Karena beliau berada pada bagian marketing perkreditan sehingga setiap aktivitas perbankan banyak menyangkut peraturan- peraturan yang ada dasar  hukumnya. (halaman 30)

Keunggulan Buku
Suatu buku antologi yang berdasarkan kisah nyata pasti menarik untuk di simak. Pembaca akan mendapatkan pelajaran yang berharga dari suatu pengalaman. Selain itu, kisah - kisah adelti jurusan hukum beraneka ragam profesi. Namun ilmu hukum yang telah dipelajari tetap bermanfaat di dunia kerja. Itulah pesan yang ada di buku ini.

Selain itu dalam buku ini ada foto atau gambar di masing-masing tulisan. Sehingga kesan buku yang hanya berisi tulisan saja menjadi hilang. Buku jadi lebih menarik untuk dibaca.

Kekurangan Buku
Dalam buku ini ada kekurangannya. Kekurangannya terdapat pada bab sepilin untuk negeri. Dalam bab ini menampilkan artikel opini dengan bacaannya panjang-panjang. Bagi pembaca awam bisa merasakan kebosanan. Apalagi jika tidak mengetahui istilah hukum bagi orang awam.

Penutup

Buku antologi ini cocok untuk dibaca oleh siapa saja. Terutama bagi pembaca yang ingin mendapatkan motivasi kehidupan. Setiap pengalaman adelti yang dibagikan dalam buku ini bisa menambah kekayaan referensi bacaan bagi pembaca buku.

Semoga bermanfaat
Mojokerto, 19-11-2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun