Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Praktik Membuat Mosaik, Belajar Kehidupan di Balik Jendela Kelas

15 September 2019   13:48 Diperbarui: 15 September 2019   13:50 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan Lebah dan Lalat

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Jika kita melihat lebah, lebah itu suka dengan keindahan. Lebah akan mencari nektar dari bunga. Sari pati dari bunga akan di proses menjadi madu alami yang akan digunakan sebagai makanan untuk dirinya dan juga anak-anaknya. Terkadang manusia juga memanfaatkan madu lebahuntuk kesehatan atau sekadar minuman yang memaniskan.

Jika kita melihat lalat, tentu kebalikannya. Lalat menyukai bau-bau yang tidak sedap. Mulai dari bau amis ikan, kotoran-kotoran hewan lain, dan juga bau-bau yang tidak sedap lainnya. Lalat akan dijauhi oleh manusia. Lalu dibasmi dengan penyemprot hama. Agar populasinya semakin berkurang. Sehingga penyakit diare akan berkurang terjadi dalam kehidupan manusia.

Kita tentu ingin menjadi lebah. Mencari bau-bau bunga yang harum. Artinya kita mencari dan membicarakan kebaikan dari orang lain. Kita juga ingin berusaha tidak menjadi lalat. Lalat mencari bau yang tidak sedap. Artinya kita tidak ingin membicarakan keburukan orang lain. Karena orang lain akan malu jika keburukannya itu disebarluaskan.

"Apa hubungannya antara lebah dan lalat dengan pekerjaan anak-anak dalam membuat karya mosaik?"

Baiklah, saya akan mencoba menghubungkannya. Saya hanya ingin memberikan sampel dari dua murid saya. Jadi saya akan membicarakan kebaikan dan keburukan murid saya dalam mengerjakan tugas. Keburukannya tentu saya tidak bermaksud mengghibah (membicarakan kejelekan anak didik saya). Hanya sekadar contoh untuk pembelajaran.

Anak-anak yang mengerjakan dengan berkelompok dan saling bekerja sama hasilnya tentu bagus-bagus. Bagi anak-anak yang tidak menghiraukan petunjuk dari guru maka hasilnya juga kurang baik. Bahkan akan terkesan asal-asalan yakni yang terpenting mengerjakan tugas.
Tugas yang telah diberikan adalah menempelkan pakai kertas warna. Karena saat bekerja kelompok tidak dikerjakan. Saat pengumpulan tugas ya mengumpulkan gambar mosaik seadanya. Kayu setik es krim di potong kecil-kecil pakai tangan lalu dijadikan mosaik. Memang sih anak ini kreatif tapi ya tidak sesuai dengan petunjuk dari guru.

Inilah pembelajaran yang saya dapatkan dalam pembelajaran pada hari itu. Saat memberikan tugas karya seni mereka begitu semangat. Saya merasakan waktu mengajar begitu cepat habis. Berbeda saat pelajaran menulis atau mengerjakan tugas di buku bupena. Saya harus berulang kali untuk mengingatkan mereka dalam mengerjakan tugas. Waktu jadi terasa lama dalam mengajar. Jadi pembelajaran tidak hanya didapat dari buku pelajaran. Tugas praktek juga memiliki pembelajaran bagi mereka.

Penutup

Waktu ibarat pedang, jika kita tidak bisa mengejar waktu maka kita yang akan dikejar-kejar oleh waktu. Tugas-tugas anak di sekolah tentu berbagai macam. Jika mereka berdisiplin untuk mengerjakannya dengan tepat waktu. Maka tugas yang dibebankan kepada mereka juga akan selesai.

Selesainya tugas yang dikerjakan tentu sebagai pembelajaran. Mereka telah menyelesaikan suatu tantangan kesulitan dalam kehidupan. Bagaimana mereka bisa bertahan dan berpikir untuk dapat menyelesaikan tugas itu. Tentu dengan bantuan dari guru mereka akan merasa senang. Tapi guru tidak akan menemani mereka dalam ujian. Mereka akan dilepaskan untuk mengerjakan soal-soal ujian yang telah diajarkan didalam kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun