Pesan dari kisah novel cinta suci Zahrana yakni kesabaran dalam menunggu datangnya jodoh. Zahrana memanjatkan doa-doanya sesuai shalat. Doa yang terus dipanjatkan akhirnya menembus langit. Tuhan mengabulkan do'a Zahrana yang akhirnya memiliki suami di usia kepala tiga.
Penutup
Ada tiga pesan dari K.H Ahmad Jazuli di khutbah shalat Jum'at di Majid Darul Mubtadi'in di kota Mojokerto tentang kematian :
Pertama, semua dari kita ini adalah calon mayat. Banyak orang yang ingin menjadi calon PNS, calon pejabat, dan calon anggota DPR. Kemungkinan itu bisa terjadi. Tetapi yang pasti terjadi kita semua ini adalah calon mayat.
Kedua, semua yang kita cintai pasti meninggalkan kita. Ada orang tua yang mencintai anaknya. Suami mencintai isteinya. Seorang yang kita cintai pasti suatu saat akan meninggalkan kita. Kemungkinanya hanya dua yakni kalau tidak orang yang kita sayang pergi terlebih dahulu atau kita yang pergi terlebih dahulu.
Ketiga, ada dua nikmat yang kita sering melupakannya yakni kesehatan dan waktu luang. Orang sehat memiliki mahkota. Mahkota itu hanya bisa dilihat oleh orang yanh sakit. Sehat akan menjadi suatu kenikmatan saat kita sedang diuji dengan kondisi tubuh yang sakit. Kesempatan waktu luang kita manfaatkan dengan baik.
Jadi kelahiran, pernikahan, dan kematian akan menjadi siklus kehidupan yang akan dijalani oleh mahluk hidup. Kita bisa menyiapkan diri dengan terus memperbaiki diri agar mendapatkan jodoh yang baik. Perjumpaan dengan kematian yang tidak bisa ditawar perlu kita siapkan dengan cara mengerjakan amal kebaikan dan melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin
Salam
Eki Tirtana Zamzani
Mojokerto, 7 Juli 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI