Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Antara Jodoh dan Kematian, Lebih Dahulu Mana?

7 Juli 2019   09:07 Diperbarui: 30 Juni 2021   00:57 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih Dahulu Mana Antara Jodoh dan Kematian (unsplash/nathan-anderson)

Jodoh itu rahasia Tuhan, tidak akan ada manusia yang mengetahuinya. Seperti lirik sebuah lagu berjudul Garam di laut asam di gunung oleh Ona Sutra berikut ini :

Garam di laut asam di gunung
Dalam tempurung bertemu jua
Kalaulah jodoh tak kan kemana

Jika sepasang lelaki dan perempuan memang berjodoh pasti akan bertemu. Itu merupakan kebesaran dari Tuhan. Hal itulah bukti kekuasaan dari Tuhan.

Kisah Cinta Suci Zahrana
Kemarin saya membaca novel terbitan tahun 2017 berjudul Cinta Suci Zahrana karya novelis Habiburrahman El Shirazy dari penerbit buku Republika. Tokoh utamanya adalah Zahrana. Zahrana yang sudah matang secara karir, finansial, dan paras wajah yang cantik belum juga mendapatkan jodoh yang di tunggu-tunggu. Zahrana merupakan anak tunggal. Kebahagiaan kedua orang tuanya yakni ketika melihat zahrana bisa berumah tangga.

Konflik yang ada di cerita ini diantaranya saat Zahrana menolak lamaran dari rekan sesama Dosen. Hal ini menyebabkan Zahrana mendapat teror dan cacian melaui sms. Namun peneror tersebut tidak menyebutkan namanya. 

Setiap Zahrana gagal dalam menjalin hubungan dengan lelaki hingga pernikahan. Peneror itu mengejek Zaharana dengan sebutan perawan tua yang tidak laku-laku. Tentu hal ini akan menjadi goretan luka yang menyayat hati bagi Sabrina.

Baca juga : Jodoh The Series 4: Cinta Tanpa Tautan

Kemudian Zahrana dipertemukan dengan calon suami yang bekerja sebagai penjaja kerupuk keliling. Suatu perjodohan yang diperantarakan oleh Kyai. Zahrana tidak terlalu mementingkan kedudukan tinggi calon suami. Kriteria Zahrana yang terpenting lelaki itu baik agama dan akhlaknya. Namun kisah perjodohan ini tidak berakhir di akad nikah karena calon suaminya meninggal dunia tertabrak kereta api. Kejadian itu sehari sebelum menjelang akad Nikah. Itulah kepedihan Zahrana.

Akhir penantian cinta suci Zahrana yakni saat dia dilamar oleh mahasiswanya sendiri. Ceritannya Ibu Hasan yang menjadi dokter memeriksa keluarga Zahrana. Terjadilah pembicaraan mengenai anaknya Hasan yang ingin melepas masa lajang. Hingga Ibunya Hasan menyampaikan lamaran Hasan kepada Zahrana. Keluarga Zahrana pun menerima perjodohan itu.

Tokoh Hasan yang pandai saat menjadi mahasiswa Zaharana berhasil meluluhkan hatinya. Saat itu selisih usia Zahrana dan Hasan sekitar empat tahun. Usia Zaharana lebih tua dibanding Hasan. Karena pengalaman Zahrana yang terdahulu saat gagal akad nikah. 

Maka Zahrana memutuskan untuk meminta dilamar hari itu juga yakni ba'da (setelah) isya. Lamaran Hasan pun meluncur di rumah kediaman orang tua Zahrana. Akhirnya Hasan adalah pelabuhan cinta Zahrana secara resmi di jenjang pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun