Aktivitas menulis butuh suasana mood yang bagus. Keinginan menulis di Kompasiana mulai muncul kembali, setelah absen beberapa hari. Pada bulan ini dalam seminggu saya mampu menulis sebanyak satu tulisan.
Saya ingin berbagi pengalaman dalam menerbitkan buku yang ketiga. Suatu buku yang berasal dari artikel di blog Kompasiana. Artikel ini merupakan artikel saya yang ke-201 di Kompasiana.
Tujuan saya menulis di Kompasiana adalah untuk berbagi. Di Kompasianalah saya bisa bebas untuk mengungkapkan isi hati saya. he he. Tahun 2018 saya cukup produktif. Pernah dalam seminggu, saya mampu menulis sampai tiga tulisan.Â
Hal ini menurut saya adalah sebuah prestasi, mengingat kesibukan saya di sekolah dan bimbel yang begitu menyita waktu. Saya mencuri-curi waktu di malam hari saat mata tidak mau diajak kompromi untuk memejam.
Setelah mendapatkan rezeki dari Allah SWT yang tidak disangka-sangka, akhirnya keinginan saya untuk menerbitkan tulisan saya di Kompasiana bisa terwujud melalui penerbit buku indie "Mitra Karya".Â
Sebenarnya tidak ada rencana untuk membuatnya. Hal ini berjalan mengalir begitu saja. Saat saya punya ide untuk menulis langsung saya tulis kemudian saya posting di Kompasiana. Akhirnya buku ini bisa terwujud berkat semua pihak yang turut berpartisipasi dan juga atas izin Allah SWT tentunya.Â
Silaturrahim dari Menerbitkan Buku
Seorang penulis di media massa atau penulis buku adalah juga menerjuni dunia bisnis, yakni bisnis tulisan. Bisa dikatakan meniti karir sebagai penulis berarti meraih "status" sebagai "pebisnis tulisan" boleh juga disebut "pengusaha tulisan". Ia bertindak sebagai pemilik usaha sekaligus manajer, bahkan salesnya. Ia memproduk tulisan lalu "menjualnya" ke media massa (cetak) atau ke penerbit buku untuk diterbitkan. (Buku Judul Lincah Menulis Pandai Bicara, Penerbit Intimedia tahun 2008, Penulis Asep Syamsul M. Romli, hlm.22)
Banyak pengalaman dan cerita yang ingin saya bagikan kepada pembaca terkait proses pembuatan buku saya. Saya mulai dari mana ya? He he, begini saja saya akan mulai bercerita dari pembaca yang mendukung saya untuk menerbitkan kumpulan artikel saya di Kompasiana menjadi sebuah buku.
Beliau bernama Ibu Robitoh. Pengasuh PAUD Al-Ihlas Sukorame, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto. Beliau menyanggupi untuk menjadi pembeli awal buku saya jika sudah cetak. Beliau menjadi penyemangat saya untu kembali mengumpulkan tulisan-tulisan saya di Kompasiana sesuai dengan temanya.
Perasaan takut jika buku ini nanti tidak laku pernah muncul. Naudzubillah. Sebagai seorang muslim, saya harus menjauhi sikap pesimis. Saya berusaha untuk optimis dalam penerbitan buku ini. Teringat saran Bu Tri Hatma selaku redaktur Harian Surya saat memberi pengantar buku debutan saya berikut ini:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!