Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Debat Pertama, KH Ma'ruf Amin Menjadi Sorotan Publik

20 Januari 2019   14:51 Diperbarui: 20 Januari 2019   19:44 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debat capres dan cawapres periode pertama yang digelar KPU telah usai. Namun suasana panas dukungan dari kedua kubu masih terasa di media sosial. Debat berlangsung dengan damai meskipun ada sedikit insiden saling serang antara kedua kubu. Terutama pada tema-tema hukum dan hak asasi manusia.

Komentar dari beberapa pengamat di media mainstream menyebutkan bahwa cawapres dari kubu patahana KH Ma'ruf Amin terkesan kurang aktif berbicara. Beliau mengemukakan pendapat saat membahas tema tentang terorisme. Tema yang lainnya beliau terkesan mengiyakan semua pendapat Presiden Jokowi.

Hal ini tentu membuat rasa penasaran saya dengan sosok KH Ma'ruf Amin. Tentu KH Ma'ruf Amin tidak patut dipersalahkan untuk menerima pinangan Presiden Jokowi menjadi cawapresnya. Beliau tentunya menganggap bahwa penunjukan beliau sebagai cawapres Jokowi dalah amanat dari partai koalisi pendukung Presiden Jokowi.

Dalam pemikiran nahdliyin (warga NU), saat kita diberi amanat maka kita harus bisa menerimanya. Setelah itu harus melaksanakan amanat tersebut dengan sebaik-baiknya. Orang yang diberikan wewenang untuk memilih kita pasti sudah melalui pertimbangan yang matang untuk menunjuk kita. Kita dinilai mampu untuk mengemban segala tugas yang diberikan.

Kurang aktifnya KH Ma'ruf Amin dalam debat pertama tentu menjadi suatu keuntungan bagi pihak Prabowo-Sandi. Hal ini dapat saya ketahui saat membaca suatu berita. Amin Rais mengatakan kalau dalam debat pertama capres-cawapres ada yang menonjol. Menurut Amien rais yang menonjol itu adalah kurang aktifnya KH Ma'ruf Amin dalam berbicara saat perdebatan berlangsung.

Harian duta masyarakat versi online juga mengeluarkan berita mengenai kekhawatiran kalau KH Ma'ruf Amin nantinya jika jadi pemenang pilpres hanya sebagai pelengkap Presiden Jokowi di pemerintahan. Seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ini yang peranya kurang begitu menonjol. Harian duta masyarakat merupakan surat kabar milik organisasi keagamaan islam Nahdlaul Ulama (NU).

Alasan kurang aktifnya KH Maruf Amin disebabkan kalau beliau tidak mau seperti burung yaitu saor manuk (bahasa jawa). Artinya beliau tidak mau seperti siulan burung yang saling bersautan saat bertemu. Dalam debat pertama beliau memang memberikan keleluasaan kepada Presiden Jokowi untuk menjawab pertanyaan dari moderator dan dari kubu lawan. Beliau bersedia menjawab jika memang pertanyaan tersebut memang penting untuk beliau jawab. (Sumber dari media massa)

Nilai Positif KH Maruf Amin

Menurut referensi yang saya baca di internet. KH Maruf Amin pernah menduduki posisi penting di lembaga legislatif. Beliau pernah menjadi anggota DPR RI. Selain itu di ruang lingkup organisasi kemasyarakatan. Beliau juga pernah menduduki posisi penting seperti ketua rais a'm di PBNU (Pimpinan Besar Nahdlatul Ulama).

Sementara dibidang pemerintahan, beliau pernah di percayai oleh Presiden untuk menjadi ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia). Berbagai jabatan yang dipercayakan kepada beliau baik itu dari pemerintahan atau organisasi yang beliau ikuti. Hal ini tentu menunjukkan kalau KH Ma'ruf Amin memang mampu memimpin suatu lembaga atau organisasi dengan baik.

Gelar kehormatan honoris causa (HC)  profesor juga pernah diraih oleh KH Ma'ruf Amin dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2017. Penyerahan gelar honoris causa (HC) diberikan kepada KH Ma'ruf Amin yang dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi. Beliau dirasa bisa memberikan bimbingan ekonomi syariat atau pengaruh kepada masyarakat luas.

Beliau meraih gelar HC profesor di bidang ekonomi syariat. Gelar kehormatan HC bisa diberikan oleh kampus kepada tokoh masyarakat yang punya andil besar terhadap kemajuan disuatu bidang. Meskipun tokoh masyarakat tersebut tidak kuliah di universitas pemberi gelar.

Saat orde baru, gelar kiyai tidak bisa dipergunakan untuk menjadi pengajar di kampus-kampus. Hal ini karena tidak memenuhi persyaratan administrasi S2 bagi dosen.

Jadi kiyai-kiyai yang mengajar di kampus islam harus rela untuk kembali ke pesantren awalnya yang berada di daerah-daerah. Meskipun gelar kyai tersebut diberikan kepada ulama islam oleh masyarakat. Hal ini tentunya sudah tidak diragukan lagi tentang penguasaan keilmuan keislamannya. Namun saat kiyai tidak bergelar master atau doktor maka gelar kiyai tersebut tidak bisa digunakan untuk mengajar di kampus. 

Hal ini berbeda saat orde lama. Gelar akademik belum menjadi persyaratan untuk mengajar dikampus. Jadi beberapa kyai masih bisa mengajar di perguruan tinggi islam (Sumber : NU online)

KH Ma'ruf Amin dan KH Said Agil Siradj adalah dua tokoh pemimpin ormas NU yang mendapatkan gelar kehormatan honoris causa (HC) Profesor. Seperti yang kita ketahui untuk mendapatkan gelar master harus menyelesaikan pendidikan S2. Gelar doktor harus menyelesaikan pendidikan S3. Lalu gelar profesor harus menemukan suatu penemuan keilmuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Pemberian gelar kehormatan honoris causa setingkat profesor kepada KH Ma'ruf Amin menunjukkan kalau beliau dinilai menguasai bidang keilmuan ekonomi islam.

Kesimpulan

Usia KH Ma'ruf Amin sekitar 75 tahun. Apa yang bisa di unggulkan dari beliau? Saat di usia senja seseorang tentu sudah berpengalaman dalam menjalani kehidupan. Berbagai tantangan bisa dihadapai dari pengalaman hidup yang sudah dilalui dimasa lalu.

Ada pula contoh orang-orang yang meraih kesuksesan di usia senja pada masa hidupnya. Saya bisa mengambil contoh pengusaha KFC (masakan ayam goreng). Usaha makanan siap saji KFC asal negeri paman syam Amerika Serikat, sudah memiliki otlet diseluruh dunia. Pemiliknya usianya sudah mencapai sekitar 70 tahun saat mulai merintis usahanya.

Kemudian pada pemilihan Perdana Menteri di negeri jiran Malaysia ada Mahathir Mohamad yang berhasil memenangkan pemilu pada usia ke 93 tahun. Jadi usia senja tidak harus berhenti dalam melakukan aktivitas. Untuk mengisi usia senja, seseorang bisa memanfaatkannya dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat seperti menjadi pemimpin.

Kelebihan pemimpin yang usianya sudah matang adalah dalam mengambil suatu keputusan tidak terburu-buru. Setiap keputusan yang akan diambil pasti sudah melalui pertimbangan yang matang. Hal ini disebabkan beliau pasti punya pengalaman memimpin di masa lampau yang lebih banyak dari pemimpin-pemimpin muda.

Mojokerto, 20 Januari 2019

Salam

Eki Tirtana Zamzani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun