Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dahsyatnya Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh pada Tahun 2004

26 Desember 2018   15:49 Diperbarui: 26 Desember 2018   16:16 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) melalui Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) pada ulang tahun ke-50 IOC

Musibah bencana alam gempa bumi dan tsunami terjadi empat belas tahun yang lalu di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) / Provinsi Aceh. Tepatnya pada tanggal 26 Desember tahun 2004. Bencana tsunami yang terbesar sepanjang Abad 20 yang menelan korban lebih dari 200.000 jiwa. Video tsunami kiriman warga Aceh berhasil disiarkan oleh stasiun televisi metro tv waktu itu.

Gempa bumi berskala 9.15 skala righter terjadi terlebih dahulu di kedalaman laut pada pukul 08.00 waktu setempat. Tidak berselang lama setelah gempa bumi di bawah laut terjadi. Salah satu saksi yakni seorang nelayan yang ada di tepi pantai melihat ombak raksasa berwarna hitam muncul dari laut menuju ke daratan. Menurut kesaksiannya ombak itu muncul didahului dengan surutnya air laut terlebih dahulu. Setelah ombak raksasa sampai ditepi pantai. Dia dan keluarganya berlarian menuju ke daerah perbukitan (dataran tinggi) untuk menyelamatkan diri.

Menuju pukul 9.00 pagi, orang-orang mulai melarikan diri menggunakan jalan yang belum terbasahi. Mereka telah mendengar bahwa air laut akan datang menuju perkotaan. Gelombang air mengikuti. Pada awalnya, anak-anak dapat lari menerobosnya. (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) melalui Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) pada ulang tahun ke-50 IOC)  

Dahsatnya terjangan gelombang tsunami lalu meluluhlantahkan rumah warga dan melumpuhkan aktivitas warga Aceh yang ada di perkotaan. Terjadinya gempa bumi mengakibatkan terputusnya saluran listrik, jaringan telekomunikasi, dan rusaknya bangunan perkantoran. Provinsi Aceh dinyatakan lumpuh total oleh pemerintah karena alat telekomunikasi dan listrik disana tidak bisa dipergunakan.

Reporter televisi, wartawan media cetak, dan wartawan media online juga tidak bisa melakukan peliputan berita karena sulitnya menjangkau lokasi bencana. Lokasi bencana memang waktu itu belum aman. Sehingga sewaktu-waktu bencana susulan bisa saja terjadi. Para jurnalis akan bertaruh nyawa untuk bisa memberitakan yang pertama musibah tsunami Aceh.

Waktu itu saya masih kelas VIII SMP. Saya tahu musibah bencana tsunami di Aceh dari berita di televisi. Ada video tsunami kiriman dari warga Aceh yang disiarkan pada acara breaking news oleh stasiun televisi metrotv. Pengirimnya waktu itu berada di rumah bertingkat. Sehingga bisa leluasa dalam menyotting peristiwa masuknya air laut ke perkotaan dengan jelas.  

Dalam video tersebut gelombang tsunami terlihat begitu mematikan. Arus air menerjang apa saja yang dilewati. Jalan-jalan diperkotaan mulai lumpuh dan berganti menjadi aliran air yang begitu deras. Berbagai kendaraan seperti : mobil, sepeda, dan motor terombang-ambing mengikuti arus air.

Sejarah Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Danny Hilman Natawidjaja dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, bencana tsunami di Aceh tahun 2004 bukan pertama kali terjadi. Hal ini bisa diketahui melalui hasil penelitiannya yang dipublikasikan pada jurnal berikut ini :

Penelitian paleoseismologi menguak peristiwa bencana gempa-tsunami di masa sebelumnya, yaitu sekitar tahun 1390 M dan 1450 Masehi. Fakta ini ditunjang oleh data tektonik geodesi (GPS) bahwa siklus perulangan gempa 2004 (Mw9.15) dapat terjadi sekitar 600 tahunan sekali.

Pada tahun 1236, berdirinya Kerajaan Islam Samudra Pasai yang cukup dikenal menandai era baru di Aceh. Setelah tahun 1450 Masehi, Kerajaan Samudra Pasai seperti meredup dan menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun