"Oh iya Ibu saran panjenengan (anda) akan saya coba pada semester berikutnya. Anak panjenengan biasanya nilai matematikanya bagus, namun saat UAS jeblok," ucap saya.
"Oh iya pak dia itu kurang teliti. Dia mengeluhkan kesulitan saat menyelesaikan soal cerita. Katanya dia itu sulit dalam menalar soal cerita Pak," tutur ibu itu melanjutkan
"Kalau begitu Iya adik sering-sering berlatih mengerjakan soal cerita agar terbiasa Bu."
Kesimpulan
Ibu tersebut adalah wali murid terakhir yang bercerita kepada saya. Permasalahan anak memang tidak akan ada habisnya. Saat tidak ada masalah berarti tidak hidup. Dengan adanya masalah-masalah tersebut saya selaku orangtua anak-anak di sekolah akan selalu berusaha mencari solusi yang terbaik.Â
Inilah pentingnya bertukar pikiran antara guru dan orangtua  dalam mengambil sendiri rapornya di sekolah. Sehingga guru dan orangtua bisa bertukar pendapat tentang kebaikan pendidikan anak-anaknya di masa depan.
Semoga bermanfaat
Mojokerto, 16 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H