Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dua Belas Artikel Pilihan Kompasiana di Bulan Agustus

2 September 2018   10:06 Diperbarui: 2 September 2018   10:23 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Agustus tahun 2018 ada beberapa peristiwa penting. Mulai dari memperingati HUT RI yang ke-73, Hari Raya Idul Adha 1439 H, dan Ajang Asian Games 2018. Tema itulah yang telah saya tulis pada bulan Agustus. Ada sebanyak dua belas artikel baru dibulan Agustus yang berhasil mendapat label pilihan dari admin kompasiana. Ada tiga jenis tulisan mulai dari reportase, opini (pendapat), dan cerita pendek.

Kompasianer bebas menuliskan berbagai jenis tema tulisan. Caranya adalah dengan banyak membaca artikel-artikel yang ada di media online. Dengan banyak membaca maka pengetahuan kita jadi luas sehingga bisa digunakan untuk memberikan pendapat. Artikel pilihan kompasiana bulan Agustus  yang berupa pendapat ada sekitar lima artikel.

Pertama adalah tulisan opini bertemakan politik. Mendekati pemilu tahun 2018 ada banyak kejutan mengenai wakil presiden yang dipilih oleh calon presiden yang  akan maju pada pilihan presiden 2019. Artikel berjudul "Menimbang Netralitas NU pada Pilpres 2019" berisi kejutan cawapres yang di pilih Presiden Jokowi. Inisial M yang didengung-dengungkan oleh partai koalisi pendukung petahana adalah K.H Ma'ruf Amin. Beliau merupakan figur dari salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam artikel tersebut yang saya ulas tentang posisi mahfud MD yang lebih berpeluang menjadi cawapres jokowi. Kemudian ketakutan berlebihan partai PDI-Perjuangan pada pilkada DKI Jakarta jika isu agama terulang kembali pada pilpres. Hal ini bisa menggerus suara pasangan Jokowi pada pilpres. Sehingga koalisi petahana memasangkan Jokowi-Ma'ruf yang mengusung nasionalis-religius.

Kedua adalah tulisan opini bertemakan politik. Artikel berjudul  "Ajang asian games 2018 sebagai panggung politik bagi pejabat". Kejadian langka terjadi saat atlet pencak silat Indonesia Hanifan Yudani Kusuma berhasil meraih medali emas di kelas C (55-60 kg). Hal ini dimanfaatkan oleh Hanifan untuk menemuai kedua tokoh politik Presiden Jokowi dan Prabowo. Mereka merayakan kemenangan dengan cara berpelukan. 

Berita ini pun langsung viral di masyarakat. Saya lalu menghubungkan ajang asian games bisa digunakan pencitraan positif bagi politikus untuk bisa mendulang suara yang banyak pada pilpres tahun 2019.

Ketiga adalah tulisan opini tentang penyelenggaraan asian games XVIII tahun 2018 di Jakarta dan Palembang. Artikel berjudul  Slogan "Veni, Vidi, Vici" untuk memboyong Maskot Asian Games ke Pangkuan Ibu Pertiwi. Harapan menteri pemuda dan olahraga Imam Nahrowi untuk bisa sukses sebagai penyelenggara dan sukses prestasi. Beliau memberikan motivasi kepada atlet yang berhasil memperoleh medali emas dengan bonus uang 1,6 miliar. Slogan veni, vidi, vici (datang, bertanding, dan menang) bisa digunakan bagi setiap atlet yang akan bertanding untuk bisa medapatkan pundi-pundi medali.

Keempat adalah tulisan mengenai tema kemerdekaan republik indonesia. Saya menulis reportase. Judul artikelnya Mengunggah Video Paskibraka "Siswa MIDH" Mojokerto di Youtube. Saya menulis liputan upacara kemerdekaan RI yang ke-73 di sekolah. Tulisan tersebut berisi tahapan-tahapan dalam upacara khususnya atraksi baris-berbaris paskibraka yang dimodifikasi agar lebih menarik. Pembaca bisa melihat videonya di link yang telah saya bagikan pada artikel ini.

Kelima adalah tulisan mengenai tema kemerdekaan republik Indonesia. Tulisan reportase berjudul Memeriahkan HUT ke-73 RI dengan Lomba Memasak Nasi Goreng. Kegiatan memasak tidak hanya dilakukan oleh kaum hawa. Saat kita berada dirumah dan tidak ada ibu atau saudara perempuan. Maka kita harus bisa memasak. Saya menulis langkah-langkah dalam memasak nasi goreng mulai dari menyiapkan bahan, memasaknya, dan menghiasnya untuk dihidangkan.

Keenam adalah tulisan mengenai hari raya Idul Adha pada tanggal 21 Agustus 2018 M/ 9 Dzulhijah 1439 H. Saya menulis tulisan reportase berjudul pesan Khutbah KH Akhmad Jazuli, "Jangan Berlebihan Mencintai Dunia". Umat islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnat Idul Adha yang dilaksanakan setahun sekali. Saya melaksanakan shalat Idul Adha di desa saya yaitu Randegan, Kota Mojokerto. 

Waktu itu yang bertugas menjadi imam dan bilal adalah KH Akhmad Jazuli. Menurut beliau pesan yang dapat diambil dari hari raya idul adha adalah kita belajar untuk mengorbankan apa yang kita miliki dan tidak berlebihan dalam mencintai kehidupan duniawi.

Ketujuh adalah tulisan fiksi cerita pendek berjudul Impian Jono memberangkatkan ibunya ke tanah suci Makkah. Tokoh Jono digambarkan sebagai seseorang yang jujur, tekun, dan rajin dalam bekerja. Pekerjaan sehari-harinya sebagai cleaning service (petugas kebersihan) di kantor daerah Surabaya. Konflik dalam cerpen ini terjadi saat Jono harus memilih keputusan yang sulit. 

Dia menemukan uang seratus ribu saat bersih-bersih kantor. Dua keputusan yang harus dipilih yakni mengambilnya atau mengembalikannya. Dia memilih mengembalikan uang itu kepada yang punya. Sehingga keajaiban pun terjadi di akhir cerita. Dia berhasil memberangkatkan ibunya umroh ke tanah suci Makkah berkat kejujurannya.

Kedelapan adalah tulisan reportase bertemakan pendidikan. Tulisan tersebut berjudul Profil Ibu Robitoh, Pendiri PAUD Al-Ikhlas Sukorame. Terobosan baru yang ada di PAUD ini adalah anak-anak tidak belajar dikelas yang sama dan dengan guru yang sama. Beliau melakukan study banding dengan mengunjungi PAUD yang lebih baik di luar kota. Hasilnya sistem pembelajaran yang baik bisa diterapkan di PAUD Al-Ihlas.

Setiap ganti pelajaran anak-anak akan berpindah kelas. Setiap kelas ada guru yang berbeda-beda. Jadi sistem pembelajarannya adalah bukan guru yang datang mengajar ke kelas menemui muridnya. 

Namun anak-anak yang mencari kelas-kelasnya sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan. Selain itu anak-anak sudah diajari hidup mandiri. Ang ta tidak boleh masuk di sekolah. Mereka harus menunggu diluar pintu gerbang sekolah.    

Kesembilan adalah artikel berjudul Pengalaman tak Terlupakan Menjadi Tutor Matematika. Tulisan ini berisi pengalaman pribadi penulis untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Pertanyaan pewawancara tentang soal matematika yang dijawab dengan salah menyebabkan saya gagal diterima sebagai tutor matematika di bimbel ganesha operation/GO kabupaten Mojokerto. Namun ternyata Tuhan memiliki rencana lain.  

Pada tahap seleksi bekerja berikutnya saya diterima sebagai tutor matematika di bimbel the house of trining centre/HTC kota Mojokerto. Berjuang mulai dari bawah saat kelas matematika hanya dua group di awal tahun 2015. 

Kini alhamdulillah di tahun 2018 murid-murid yang les pelajaran mipa (matematika dan ipa) ada pada setiap jenjangnya. Setelah 3,5 tahun bekerja saya bisa melunasi angsuran sepeda motor yang saya ambil sejak awal bekerja. Hal ini tentunya bisa memudahkan saya dalam berpergian kemana-mana.

Kesepuluh adalah tulisan mengenai blog media warga kompasiana. Tulisan tersebut berjudul label artikel pilihan sebagai bonus dalam menulis. Pada awal-awal saya bergabung di kompasiana. Saya belum begitu paham mengenai artikel terbaru dan artikel pilihan. Yang saya tahu waktu itu adalah artikel terbaru yang kita publish bisa berkesempatan untuk menjadi artikel utama/headline.

Ternyata ada tahapan-tahapan dari artikel terbaru menjadi artikel utama. Mula-mula admin kompasiana menyeleksi artikel terbaru kompasianer, kemudian melabelinya menjadi artikel pilihan, setelah itu menjadi artikel utama. Semua tahapan itu diseleksi oleh admin dengan memperhatikan kualitas tulisan kompasianer.

Artikel kompasianer yang dipublish  memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi artikel utama. Admin tidak memandang kasta penulis baik itu yang sudah bercentang biru, hijau, atau yang belum bercentang. Kesimpulannya kegiatan menulis dikompasiana adalah hobi yang menyenangkan. Saat artikel menjadi artikel pilihan kita anggap saja sebagai bonus yang patut untuk kita syukuri.

Kesebelas adalah tulisan mengenai blog media warga kompasiana. Judulnya keuntungan yang didapat kompasianer saat tulisan menjadi terpopuler. Saat pengunjung artikel kita banyak maka artikel tersebut berpeluang menjadi lima artikel terpopuler pada hari itu. Kunci agar tulisan kita bisa menjadi terpopuler adalah dengan memberikan judul yang menarik sehingga pembaca berkeinginan untuk mengklik artikel yang telah kita buat.

Saat artikel kita terpopuler maka tulisan tersebut bisa viral (virus virtual) di media sosial. Penyebaran yang begitu cepat seperti virus. Sehingga bisa pula menjadi sumber berita di media mainstream (arus utama) seperti kompas.com.

Keduabelas adalah artikel dengan tema kesehatan. Judulnya Bahayakah Batuk yang Tak kunjung Reda? Tulisan ini tentang kesehatan saya minggu itu yang mulai menurun. Batuk yang tak kunjung reda sehingga begitu mengganggu saat mengajar anak-anak di sekolah dan bimbel. Alhamdulillah sakit batuk yang telah saya alami waktu itu kini sudah mulai reda. Saya sudah bisa beraktivitas kembali dengan baik. Terimakasih sudah bersedia membaca dua belas artikel pilihan kompasiana di bulan Agustus.

Semoga Bermanfaat

Salam,

Eki Tirtana Zamzani

Mojokerto, 02-09-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun