Shalat Idul Adha tahun 2018 jatuh pada hari Rabu (22-08-2018 M). Saya melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Darul Mubtadi'in, Kedundung, kota Mojokerto. Imam shalat dan khatib adalah K.H Akhmad Jazuli. Beliau adalah pengasuh pondok pesantren di daerah Surodinawan kota Mojokerto.
Dalam khutbah yang beliau sampaikan pagi ini. "Pertama-tama kita harus bersyukur karena negara Indonesia telah merdeka. Sehingga kita bisa bebas melaksanakan shalat Idul Adha dengan khusyuk dan tenang. Tanpa takut terkena ancaman serangan dari musuh. Hal ini berbeda dengan saudara-saudara kita yang berada di timur tengah seperti Palestina dan Syuriah. Saat ini kehidupan mereka diliputi perasaan cemas akibat adanya perang yang berkepanjangan". tuturnya.
![https://haji.okezone.com, 20-08-2018](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/22/wukuf-5b7ce6caab12ae6da53b7cc2.jpg?t=o&v=770)
![http://globalnews.co.id, 15-08-2017](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/22/lempar-jumroh1-640x364-5b7cf9c0677ffb5af1326692.jpg?t=o&v=770)
Dulu Nabi Ibrahim As saat hidup di Arab dengan tanah yang gersang. Sehingga tumbuh-tumbuhan akan sulit untuk hidup di tanah arab. Kekeringan pun melanda. Sehingga beliau mengalami kekurangan air. Beliau lalu berdoa kepada Allah SWT. Dalam doanya Nabi Ibrahim As meminta tiga permintaan kepada Allah SWT.
Pertama, doa yang menjadi harapannya adalah anak cucunya nanti bisa rajin beribadah shalat kepada Allah SWT. Kedua, suatu saat nanti kota Makkah bisa diberikan rahmat adanya buah-buahan sehingga bisa dinikmati oleh anak cucunya di tanah Arab. Ketiga, di tempat ini, Makkah nanti bisa didatangi oleh umatnya dari seluruh dunia.
Saat kita terkena musibah maka yang menjadi pengingat kita kepada Allah SWT adalah ibadah shalat. Dengan mengingat Allah SWT maka Allah SWT akan mengabulkan doa-doa yang menjadi keinginan kita. Kedua, kota Makkah yang gersang tidak mungkin ditumbuhi tanaman buah-buahan. Kini, buah-buahan itu ada dikota Makkah. Buah itu ada disana dengan cara di impor oleh pemerintahan kerajaan Arab Saudi dari negara lain. Â Ketiga, kota Makkah setiap tahun menjadi tujuan tempat berkumpulnya jutaan jamaah haji dari seluruh dunia. Ibadah haji bisa dijadikan ajang konferensi (perkumpulan) umat Islam dari seluruh dunia.
Hari ini di desa-desa di seluruh Indonesia. Warga khususnya umat muslim akan berkumpul di masjid atau mushala. Mereka akan melaksanakan shalat Idul Adha. Hal ini dapat kita ibaratkan seperti jarum-jarum yang berkumpul karena ditarik oleh kekuatan gaya magnet. Apakah ada paksaan kepada mereka untuk melaksanakan ibadah shalat Idul Adha di masjid/mushalla? Tentu jawabannya adalah tidak. Mereka mendatangi Masjid dengan kesadarannya sendiri karena ibadah shalat Idul Adha hanya dilakukan setahun sekali. Hal ini juga wujud ketakwaanya kepada Allah SWT untuk melaksanakan perintah-perintahNya.
Sejarah Berkurban
Nabi Ibrahim As dikenal sebagai seseorang yang dermawan. Setiap tahun biasanya beliau melakukan penyembelihan hewan kurban seperti kambing, domba, dan unta untuk dibagikan kepada orang miskin yang berada disekitar tempat tinggalnya. Allah SWT lalu menguji ketaatan beliau dengan cara menyuruh untuk menyembelih anak kandungnya sendiri Nabi Ismail As. Hal ini diketahui beliau melalui perantara mimpi.
Karena ketaatanya kepada Allah SWT, beliau bersedia untuk mengorbankan anaknya. Beliau meminta izin terlebih dahulu kepada anaknya yakni Nabi Ismail As. Kemudian Nabi Ismail As memberikan jawaban bersedia dijadikan kurban. Peristiwa disembelihnya Nabi Ismail As oleh ayahnya kita kenang dengan hari raya kurban. Namun sebelum proses penyembelihan, Nabi Ismail berpesan kepada ayahnya mengenai tiga hal.
Pertama, sebelum ayah menyembelihku. Asah terlebih dahulu pisaunya agar tajam. Sehingga nanti saat proses penyembelihan terhadapku bisa berjalan dengan lancar.Â
Kedua, tutup wajahku dengan kain. Tujuanya adalah agar ayah tidak bisa melihat wajahku. Jika wajahku tidak ditutupi sehelai kain nanti perasaan iba bisa muncul  terhadapku. Sehingga hal tersebut bisa menyebabkan ayah tidak tega untuk menyembelihku. Prosesi berkurban bisa mengalami kegagalan.Â
Ketiga, pakaian yang aku kenakan nanti pada saat proses penyembelihan tunjukkanlah kepada ibu. Tujuanya adalah sebagai kenang-kenangan dariku selama aku masih hidup.
Ketiga persyaratan tersebut dipenuhi oleh Nabi Ibrahim As. Setelah itu beliau menyembelih putranya Nabi Ismail As dengan menghunuskan sebilah pisau yang tajam kearah lehernya. Namun keanehan terjadi saat itu. Leher Nabi Ismail As tidak berdarah sama sekali. Pisaunya tidak mampu melukai leher Nabi Ismail As. Nabi Ibrahim As lalu membelah batu yang ada di sekitar situ dengan pisau tajam tersebut. Batu pun terbelah menjadi dua. Hal ini membuktikan bahwa pisau yang digunakan untuk menyembelih Nabi Ismail As memang benar-benar tajam.
Dengan kelebihanya sebagai utusan Allah SWT yang ada dibumi. Nabi Ibrahim As lalu bertanya kepada pisau. "Hai pisau kenapa engkau tidak mampu mengiris leher putraku?" Kemudian pisau itu menjawab, "Saya sudah diperintahkan oleh Allah SWT untuk tidak melukai leher Nabi Ismail As" Â Kisah ini terdapat dalam suatu kitab menurut penjelasan dari K.H Akhmad Jazuli.
![Dokumen Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/22/img-20180822-wa0009-5b7cfaedc112fe7d902f5516.jpg?t=o&v=770)
Namun dengan kejadian yang di alami oleh Nabi Ibrahim As dan putranya Nabi Ismail As pada tanggal 10 Dzulhijah. Beliau berdua begitu patuh dan taat terhadap perintah Allah SWT. Â Nabi Ibrahim As bersedia melaksanakan perintah berkorban terhadap anak yang sangat disayangi. Begitu pula Nabi Ismail As yang bersedia untuk dikorbankan yang taruhannya adalah kehilangan nyawanya sendiri.
Maka malaikat yang ada dilangit pun bertakbir, "Allahuakbar 3x" artinya Allah Maha Besar. Kemudian Nabi Ibrahim As menyahutnya, "Laa ilaa haa illalaah huallah huakbar". Artinya tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar. Kemudian Nabi Ismail As menyahutnya, "Allahuakbar walillah hilkham" yang artinya Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah. Kalimat takbir tersebut yang biasanya dikumandangkan oleh umat muslim diseluruh dunia saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha telah tiba.
Sementara di kota suci Makkah, jamaah haji akan mengucapkan "Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarika laka. "  Maksud yang diucapkan oleh jamaah haji adalah sebagai berikut, "Ya Allah, aku datang karena panggilanMu. Tiada sekutu bagiMu. Segala ni’mat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu. Tiada sekutu bagiMu.(http://ceritamamah.blogspot.com, 29-10-2007) Â
Menurut K.H Akhmad Jazuli, pesan dari berkurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim As kepada putranya adalah kita tidak boleh mencintai secara berlebihan terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini seperti : kedudukan, harta, dan anak. Karena semua itu hanyalah titipan dari Allah SWT kepada kita. Suatu saat nanti, titipan tersebut pasti akan diambil-Nya kembali.Â
Kesimpulan yang bisa saya petik dalam khutbah beliau hari ini adalah kita harus bisa berusaha untuk melebihi cinta kita kepada  Allah SWT dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Amin
Semoga bermanfaat
Salam,
Eki Tirtana Zamzani
Mojokerto, 22-08-2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI