Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pengalaman Tak Terlupakan Menjadi Tutor Matematika

21 Agustus 2018   01:37 Diperbarui: 21 Agustus 2018   07:07 3888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil tes microteaching di GO waktu itu kurang baik. Saya dinyatakan belum diterima sebagai tutor matematika disana. Malam ini setelah mencari referensi dari website di internet. Saya baru paham jawaban yang benar menurut penguji waktu itu. Karena ternyata jawaban saya salah. Sehingga saya gagal diterima sebagai tutor di GO.

Misalkan ada suatu fungsi y = ln x, maka turunan pertamanya atau y aksen adalah x pangkat negatif satu (1/x). Integral itu kan anti turunan. Jawaban saya waktu itu bisa betul jika penguji bertanya, "berapakah nilai integral dari x pangkat negatif satu (1/x) dx?" Maka jawaban yang betul adalah ln x.

Hal ini bisa dibuktikan dengan pembahasan pada gambar berikut :

Ngobrolstatistik.com
Ngobrolstatistik.com
Sementara jawaban yang benar dari pertanyaan penguji adalah sebagai berikut :

Ngobrolstatistik.com
Ngobrolstatistik.com
Saya lalu mencoba mencari lowongan pekerjaan lagi. Ada bimbel the house of trining centre (HTC) Mojokerto. Saya mengajukan lamaran pada siang hari. Sorenya saya langsung mendapatkan sms pemberitahuan. Pada keesokan harinya saya disuruh datang ke kantor untuk interview.

Saya tidak ada persiapan apa-apa. Malamnya saya bisa istirahat dengan nyenyak. Belajar dari kegagalan pada pengalaman kerja yang pertama. Saya memakai sepatu dan berkaos kaki. Namun saat sampai disana. Sepatuku disuruh melepas.

Saya menunggu sekitar tiga puluh menit. Lalu disuruh masuk ke ruangan. Saya harus mengerjakan soal-soal matematika dengan tingkatan soal tes masuk perguruan tinggi. Materinya waktu itu ada integral, elips, statistika, dan yang lain-lainnya. Saya lupa. 

Seingat saya, saya hanya mengisi satu soal yakni tentang integral. Setelah itu mengerjakan tes psikologi. Seperti menggambar benda yang berasal dari satu titik. Kemudian kita disuruh membentuknya menjadi suatu gambar yang sesuai dengan imajinasi kita. Setelah itu saya menggambar orang, pohon, dan rumah.

Habis tes tulis dan psikologi. Lalu tahapan selanjutnya interview. Waktu itu yang menginterview saya adalah miss Nilam. Beliau begitu sopan dengan menggunakan bahasa jawa yang halus. Pertanyaan yang diluar dugaan saya adalah mengenai skripsi yang telah saya buat. Pertama, "Jelaskan secara ringkas skripsi anda?" Waktu itu saya bisa menjawab dengan lancar karena skripsi saya membuatnya sendiri. Kedua "Anda pernah bekerja dimana saja?" Saya menjawab pengalaman kerja saya adala mengajar di bimbel saat kuliah di Surabaya.

Ketiga, "apa alasan anda risign dari pekerjaan sebelumnya?" Saya menjawab fokus ke skripsi mbak agar bisa segera selesai. Namun beliau mengulangi pertanyaan itu lagi. Saya tetap dengan jawaban saya. Keempat, "Jika anda diterima mau bekerja secara full time atau part time?" "Kalau anda mengambil full time lebih diutamakan oleh lembaga". Tutur miss Nilam. 

Namun jawaban saya waktu itu. Saya memilih part time. Kelima, "Anda mau mendapatkan fee berapa setiap pertemuan?" Dibimbel saya yang dulu fee tiap pertemuannya sebesar Rp. 30.000,00, jadi segitu mbak. Namun beliau tidak menjanjikan apa-apa. Jawabannya iya nanti saya sampaikan ke pimpinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun