Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asyiknya Mendapatkan Ilmu dan Insentif dari Rapat Kerja "MI Darul Huda"

9 Agustus 2018   01:00 Diperbarui: 9 Agustus 2018   01:19 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertempat di Aula MI Darul Huda (MI DH) kota Mojokerto(4-8-2018), Kepala MI DH mengadakan acara rapat kerja yang isinya meliputi evaluasi diri madrasah, pengenalan kurikulum 2013 (K-13), dan penyusunan perangkat pembelajaran kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Acara dibuka oleh Kepala MI DH, Drs. Riha Mustofa, M. PdI. Tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk memberikan pembekalan bagi guru-guru MI DH dalam menyusun perangkat pembelajaran selama satu tahun. Menurutnya banyak guru yang sebenarnya penguasaan materinya bagus tetapi tidak bisa dalam mengkondisikan kelas. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Contohnya adalah pada saat guru melakukan penilaian. Biasanya siswa dibiarkan saja saat kedepan berkerumunan. Anak-anak lalu mengelilingi meja gurunya. Sebaiknya selama guru memberikan penilaian terhadap tugas siswa. Guru memberikan tugas tambahan lagi. Agar suasana kelas tetap kondusif. 

Selain itu jika ada siswa yang meminta izin kebelakang. Sebaiknya hanya dua orang saja yang diberikan izin. Setelah itu berganti dengan siswa yang lain. Hal ini bisa membuat mereka lebih disiplin dalam belajar pada saat jam pelajaran berlangsung.

Salah satu pemateri Ruhayanah, Pengawas Kemenag menjelaskan cara memberikan penilaian kinerja guru (PKG). Rencananya PKG akan dilakukan oleh Kepala MI DH pada tanggal sebelas sampai empat belas Agustus tahun 2018. Pada saat PKG, Kepala MIDH akan menilai perangkat pembelajaran guru dan cara mengajar guru-guru MIDH didalam kelas. Penilaian dilakukan secara online menggunakan laptop.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sementara di sesi penyusunan perangkat pembelajaran. Pematerinya adalah Silfi zamrony, Wakasek kurikulum. Beliau menjelaskan cara menyusun rencana pekan efektif, program tahunan, dan program semester bagi guru-guru MIDH.  Sebelum menyusunnya, guru bisa menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, dan minggu pembelajaran efektif. Setelah itu baru menghitung jumlah belajar efektifnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pertama, peserta mengisi perhitungan jam efektif yang telah disediakan. Ada dua tabel yang terdiri dari semester ganjil dan semester genap. Pada setiap tabel bagian kolom ada nama hari dalam seminggu. Sementara pada bagian barisnya ada nama-nama bulan dalam satu semester.  

Kedua, peserta mengisi jumlah hari Senin sampai sabtu pada bulan Juli. Hal ini terus dilakukan sampai pada bulan Desember. Setelah itu, peserta mengisi jumlah hari efektif (JHE). Hal ini biasanya tergantung dari pelajaran yang kita ajarkan ke anak-anak.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Misalnya saya mengajar pelajaran matematika di kelas III-C. Satu minggu ada lima jam pelajaran. Yakni hari senin dan selasa, dengan rincian Senin ada tiga jam pelajaran. Kemudian Selasa ada dua jam pelajaran.

Kita mengisi Jumlah hari efektif (JHE) pada hari senin dengan angka dua puluh dua. Sementara jam pelajaran (JP), kita isi tiga. Lalu dikalikan JHE dan JP hasilnya adalah enam puluh enam. JHE pada hari selasa ada dua puluh. Sementara JP pada hari selasa ada dua. Lalu dikalikan lagi JHE dan JP hasilnya adalah empat puluh.

Setelah itu kita mengisi jumlah jam efektif dengan menjumlahkan JHE x JP pada hari Senin dan Selasa. Pada pengurangan jam efektif diambil dari UTS dan UAS selama sepekan. Kita isi masing-masing lima JP untuk UTS dan UAS. Sementara UH kalau dilakukan selama dua kali dalam satu semester maka menghitungnya (2x2 JP) hasilnya 4JP. Jadi totalnya empat belas. Sisa jam efektif adalah jumlah jam efektif diambil dengan pengurangan jam efektif.

Jumlah jam efektif (JE) tersebut yang akan dibagikan pada setiap KD selama satu semester. Pengisian JE pada setiap KD tidak harus sama. Hal ini disesuaikan dengan tingkat kesulitan materi pada tiap KD. KD yang sulit bisa diberikan JE yang lebih banyak.

Sementara pada pengenalan kurikulum 2013 (K-13) dijelaskan oleh Ana Fulaila dan Khoiru Ummatin. Mereka diberi kesempatan menjadi pemateri karena pernah melikuti pelatihan kurikulum 2013. 

Menurut Ana Fulaila, pelajaran pada K-13 adalah penggabungan beberapa mata pelajaran menjadi suatu tema pembelajaran. Ada hubungan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lainnya melalui tema yang sama. Pada K-13 anak bisa menemukan sendiri apa yang diajarkan oleh gurunya. 

Contohnya adalah pada saat pembelajaran matematika. Mula-mula anak diberikan lembar kerja siswa. Setelah itu mereka diberikan tugas untuk menentukan keliling dan luas bangun datar. Contohnya adalah bangun datar persegi panjang. Mereka bisa menggunakan kertas karton sebagai media pembelajaran. Kertas karton diberikan garis kotak-kotak dengan ukuran yang sama. 

Cara menghitung panjang mereka bisa menghitung jumlah petak-petak yang terletak dibawah (mendatar) persegi panjang. Sementara untuk lebarnya mereka bisa menghitung petak secara tegak. Pada saat menghitung keliling, caranya adalah dengan menghitung petak-petak yang mengelilingi bangun persegi panjang. Luasnya dapat di cari dengan cara menghitung jumlah seluruh petak yang ada pada bangun persegi panjang tersebut.

Menurut Astarini, Kurikulum 2013 (K-13) disebut juga pembelajaran berbasis konteks. Beliau menjabat sebagai Pengawas dari Dinas Pendidikan kota Mojokerto. Menurutnya pembelajaran berbasis konteks memiliki ciri-cirinya sebagai berikut : 

Pertama, lingkungan sebagai sumber belajar. 

Kedua, berorientasi kekinian. 

Ketiga, mengembangkan kemandirian belajar. 

Keempat, memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran. 

Kelima, memiliki keterkaitan dan keterampilan antara kompetensi atau antar muatan. 

Keenam, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Acara rapat kerja dimulai dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB. Kami guru-guru MI DH merasa sangat senang sekali diadakan acara seperti raker setahun sekali. Karena bisa menambah wawasan kami mengenai perangkat pembelajaran. 

Selain itu kebutuhan kami untuk bisa menikmati makanan yang enak dan minuman yang segar juga disediakan dengan tepat waktu. Acara akhir yang paling kami ditunggu-tunggu adalah saat pemberian isentif (honor) untuk raker kali ini. Kami bisa pulang ke rumah dengan raut muka tersenyum. Setelah sampai dirumah, saya berfikir sejenak, "kegiatan hari ini mungkin bisa saya jadikan tulisan untuk dibagikan kompasiana.com". he he

Mojokerto, 9-08-2015

Salam, 

Eki Tirtana Zamzani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun