Prestasi tim Olimpiade matematika Indonesia yang berhasil meraih medali emas di ajang bergengsi international mathemathic olympiade (IMO) di Rumania begitu membanggakan. Saya jadi teringat dengan sosok teman yang berprestasi sewaktu masih SMA dahulu. Namanya adalah Ghozali Suhariyanto Hadi. Dia sering mengikuti berbagai jenis perlombaan dan bisa memenangkannya. Khususnya adalah pada bidang olimpiade matematika.Â
Dia lahir pada tanggal tujuh Juli tahun 1991. Penampilanya sederhana dan tidak berlebihan. Ketika sekolah dahulu, dia biasanya berangkat ke sekolah dengan mengayuh sepeda. Mungkin alasanya adalah karena rumahnya begitu dekat dengan sekolah. Sehingga dia tidak perlu menggunakan sepeda motor. Sepeda kayuh bisa lebih ramah lingkungan karena tidak mencemarinya dengan asap kendaraan bermotor.
Ayahnya bekerja sebagai staf tata usaha di SMA negeri 2 Kota Mojokerto. Ayahnya meninggal dunia sejak dia duduk dikelas satu SMA. Sehingga ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga. Beliau merawatnya sampai bisa menyelesaikan sekolah di jenjang SMA. Setelah itu beliau menguliahkannya di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Beberapa prestasi berhasil diraihnya saat SMA. Pertama, peraih peringkat satu olimpiade matematika tingkat sekolah pada tahun 2008. Kedua, peraih peringkat kedua olimpiade matematika tingkat kota Mojokerto pada tahun 2008. Ketiga, peraih nilai tertinggi hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2009 pada jurusan IPA di tingkat sekolah.Â
Berkat prestasinya mendapatkan peringkat tiga besar olimpiade matematika ditingkat Kotamadya. Dia berhasil menjadi perwakilan peserta olimpiade matematika di tingkat Provinsi. Namun dia kurang beruntung saat bertanding olimpiade matematika di tingkat provinsi. Sehingga dia tidak bisa mengikuti tahap selanjutnya untuk bertanding olimpiade matematika ditingkat nasional.
Prestasinya tersebut dapat diraih dengan cara rajin belajar. Dia mengikuti pelajaran tambahan di lembaga bimbingan belajar. Dia tergolong anak yang cerdas. Karena dia dibekali oleh Allah SWT dengan skor IQ yang tinggi. Sehingga tinggal pengaruh lingkungan dan orang yang ada disekelilingnya. Saat lingkungannya baik dan mendukung pasti dia bisa menjadi menjadi orang hebat. Suatu saat nanti, dia bisa menjadi orang yang memiliki pengaruh bagi negara Indonesia.Â
Menurut ibunya Ghozali, dia biasanya kalau belajar itu pada saat malam hari. Karena ketika suasana malam yang hening belajar akan lebih cepat masuk ke pikiran menurutnya.
Ghozali adalah satu-satunya siswa di SMA Negeri 2 kota Mojokerto yang berhasil menembus ketatnya seleksi persaingan masuk di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia memilih jurusan Teknik elektro ITB.
"Passion (kegemaran) saya adalah segala sesuatu tentang listrik, robot, dan terutama tentang UAV. Mengapa? Karena saya berharap di masa depan bisa membuat banyak UAV yang sangat baik dan peralatan militer lainnya untuk Indonesia. Karena menurut saya tidak ada bangsa hebat yang tidak memiliki militer yang baik. Saya berharap Indonesia adalah salah satu dari bangsa yang besar ini." (sumber)