Alhamdulillah patut saya syukuri karena bisa menerbitkan buku kedua kumpulan artikel di blog warga kompasiana. Buku antologi ini, penulis beri judul Catatan-catatan Menuju Kebaikan dengan subjudul Edukasi, Religi, dan Relasi. Sesuai dengan tema artikel yang ada pada bab-bab di buku ini.
Edukasi (pendidikan) adalah suatu proses pembelajaran untuk menjadikan anak-anak kita menjadi pandai dan berpengetahuan luas. Penulis  merupakan pengajar yang sering bersentuhan dengan anak-anak. Berbagai sikap mereka dan tingkah laku mereka terhadap penulis bisa dijadikan ide dalam menulis.
Pertama, saat itu saya menulis liputan acara perpisahan berjudul Madrasah Tidak Mau Kalah dengan Sekolah Umum. Media warga kompasiana bisa kita manfaatkan untuk menulis acara yang diselenggarakan oleh sekolah tempat kita mengajar. Kedua, ada pengalaman saat menjadi pengawas ujian nasional pada jenjang sekolah dasar di MI Hidayatullah plus Mojokerto.Â
Tulisan saya waktu itu berisi pandangan mengenai Harapan Sekolah Pinggiran di Mojokerto. Ketiga, pengalaman saat memberikan les kepada anak kelas tiga SMP sebelum melaksanakan ujian nasional. Dengan adanya soal hots (high order thinking skills) pada pelajaran matematika. Soal yang tidak rutin dihadapi anak-anak. Sehingga anak-anak harus menyiapkan belajar sejak jauh-jauh hari. Artikel itu berjudul Peran Lembaga Bimbingan Belajar bagi Kesuksesan Siswa di Sekolah.Â
Keempat, saya menulis liputan mengenai pembekalan guru-guru madrasah ibtidaiyah tentang bahaya narkoba bagi pelajar. Pembekalan oleh Kepala BNN kota Mojokerto Bu Suharsih. Kelima, tulisan berisi pengalaman mengajar anak kelas V MI. Saya mengajak anak-anak untuk membuat jaring-jaring bangun ruang. Tulisan berjudul Ini Cara Gembira Belajar Matematika dimuat di rubrik citizen reporter koran surya.Â
Religi (agama) berhubungan dengan pandangan baru bagi penulis yang didapatkan dari mendengarkan ceramah-ceramah agama di Masjid. Ketika ada penceramah/dai yang isi ceramahnya begitu menyentuh di hati penulis. Maka setelah itu penulis akan mencatatnya untuk dijadikan artikel yang menarik. Dengan tujuan agar ilmu yang telah penulis peroleh dari para dai itu tidak hilang begitu saja.
Pertama, amalan-amalan yang dianjurkan saat berpuasa. Rugi bukan apabila kita santai-santai saja saat berpuasa Ramadhan. Padahal ada banyak jenis ibadah yang bisa kita lakukan. Ibadah tersebut pahalanya akan di lipatgandakan oleh Allah SWT bila dilakukan di bulan suci Ramadhan. Kedua, tulisan saya tentang khutbah pada saat menunaikan shalat Idul Fitri.Â
Isi khutbah tersebut adalah Rida Allah tergantung dari Rida Kedua Orang tua. Dalam khutbah tersebut ada cerita dua anak yang berbeda sifatnya. Kisa anak yang pertama adalah berbakti kepada kedua orang tua.Â
Tetapi pada kisah yang kedua ada anak yang durhaka dengan kedua orang tuanya. Akhirnya anak yang berbakti tersebut do'anya cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Ketiga, tulisan mengenai kebiasaan umat muslim saat lebaran, seperti : pulang ke kampung halaman, berbagi angpao lebaran, dan pekerjaan apa saja yang tidak libur saat lebaran.Â
Keempat, saya menulis ceramah khutbah shalat Idul Adha. Dalam tulisan tersebut mengenai sejarah ibadah kurban. Judulnya Rela Mengorbankan Anak yang disayangi. Kelima, saya dapat pesan dari Ibu Robitoh untuk menuliskan kisahnya dalam merawat jenazah.Â
Ada berbagai rahasia diluar nalar yang diceritakan beliau kepada saya. Pembaca bisa membacanya Kisah Suka dan Duka Ibu Robitoh, Sang Pemandi Jenazah. Keenam, sebuah renungan khutbah usai shalat tarawih di Masjid Pepe Legi Sidoarjo. Ada suatu kisah mengenai keajaiban do'a seorang nenek yang ingin kesembuhan cucunya. Cucunya hanya bisa berbaring di tempat tidur. Pembaca bisa membacanya di Berkat Do'a Sang Nenek, Kun Fayakun!.
Relasi (hubungan) adalah suatu jalinan kasih dan sayang antar sesama umat manusia. Artikel dengan tema relasi biasanya saya tulis berdasarkan nasihat-nasihat yang diberikan oleh orang-orang yang peduli kepada penulis. Ketika nasihat tentang cinta. Suatu perasaan mengasihi dan menyayangi terhadap lawan jenis itu menurut saya baik. Maka akan saya tulis menjadi artikel. Selain itu ada pula artikel yang berasal dari renungan penulis saat mengisi waktu luang dimalam hari saat menunggu waktu tidur.
Pertama tulisan mengenai Warisan Inner Beauty Lady Diana bagi Dunia. Tulisan ini sebagai pengenang ibu Pangeran Harry. Waktu itu Pangeran Harry menikah dengan Putri Meghan dari Kerajaan Inggris. Inner Beauty adalah keindahan yang berasal dari dalam diri seseorang. Putri Diana memiliki kecantikan dalam dan luar.Â
Kedua, Bunga Simbol Kecantikan Wanita. Dalam tulisan tersebut saya mengumpamakan wanita adalah bunga mawar. Pertahanan wanita ibarat duri-duri ditangkainya. Dan kecantikan wanita ibarat bunganya yang merekah indah. Sehingga tidak mudah bagi kumbang (laki-laki) untuk mendapatkan nektar manis (hati) pada bunga mawar (wanita yang dicintainya). Dan yang terakhir adalah peran wanita bagi kehidupan laki-laki. Ada dua tipe wanita sebagi madu atau empedu. Dua karakter tersebut yang bisa membuat suaminya bahagia atau menderita. Â
Itulah tiga bagian dari buku kedua saya. Kita bisa membukukan tulisan. Caranya kita pilih tema yang sama. Website atau blog bisa kita manfaatkan untuk menyimpan artikel kita. Buku ini terdiri dari tujuh puluh lima halaman. Penerbitnya adalah Kun Fayakun di Jombang. Buku saya yang kedua akan terbit pada bulan Juli. (etz)
Salam,
 Mojokerto, 15-07-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H