"Coba dijawab spontan berdasarkan keyakinan hati kamu sebagai lelaki." Ujarnya.
"Tidak ada seorang pun yang bisa menebak ataupun menjamin apakah inner beauty yang dimiliki saat berhadapan dengan seseorang itu asli atau palsu?" Tanyanya
"Asli atau palsu? Ehm sikap seseorang yang asli itu dapat kita lihat ketika orang itu lagi terburu-buru karena ada sesuatu hal yang mendesak. Maka kita bisa melihat sifat asli seseorang tersebut." jawabku
"Salah , belum tentu apa yang kita lihat dari seseorang saat sedang dalam situasi yang mendesak itu adalah sikap mereka yang asli. Karena pada saat-saat genting segala macam sikap/keputusan yang diambil 85% tercampur dengan emosi orang tersebut".
"Jawaban yang benar versi saya adalah kita hanya bisa membedakan itu palsu atau nyata hanya dengan waktu dan ketulusan hati" jawaban menurut pendapatnya.
"Iya memang sulit mencintai seseorang  berdasarkan inner beauty-nya saja, tanpa melihat fisiknya terlebih dahulu. Pembahasan tentan inner beauty memang mudah untuk saya tulis. Namun sulit untuk saya terapkan dalam kehidupan saya. Saya masih mementingkan fisik dalam memilih pasanganku kelak". Jawabku
"Nah , jadi saya tahu, kamu belum sepenuhnya percaya. Gpp, jujur lebih baik, emang kok susah dalam menjalaninya. Susah pake banget memang."
"Manusia mah wajar kalau apa yang tampak terlihat oleh mata itulah yang dijadikan pertimbangan terlebih dahulu." Jawabnya
"Oke terimakasih masukannya, hal ini bisa saya jadikan pertimbangan dalam menulis artikel lagi". Jawabku
Itulah cuplikan chatting saya dengan salah satu teman di aplikasi whats app. Ketika kita menulis artikel di media warga kompasiana dan tulisan tersebut diberikan tanggapan oleh orang lain. Berarti tulisan kita itu memiliki daya tarik untuk dibaca oleh orang lain. Sebagai penulis kita berusaha untuk membalas dengan baik dan sopan atas tanggapan yang telah diberikan kepada kita.Â
Meskipun tanggapan itu berisi kritikan ataupun saran yang membangun. Dengan begitu, kita bisa tahu letak berlebihannya artikel yang telah kita tulis. Ternyata kita pun menyadari akan mengalami kesulitan untuk melaksanakannya. Meskipun hal itu menurut kita memang baik untuk dilaksanakan. Â