Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nilai Tawar NU di Pilgub Jatim 2018

14 November 2017   09:36 Diperbarui: 14 November 2017   09:45 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tahun 2018 provinsi Jawa timur akan mengadakan pemilihan langsung Gubernur dan wakil gubernur. Ada tiga kandidat yang akan maju dalam pilgub jatim nanti. Kandidatnya adalah Saifullah yusuf, Khofifah, dan Nayyala. Pendatang baru Nayyala dari partai nasionalis Gerindra akan meramaikan pilgub Jatim 2018. 

Pertarungan kaum mayoritas yang diwakili oleh calon yang berasal dari NU. Dan kaum minoritas yang diwakili oleh calon nasionalis. Kita tidak bisa memprediksi calon dari NU akan menang mudah di pilgub jatim kali ini. 

Hal ini tentu harus ada survey dari lembaga independent yang terpercaya. Survey itu dilakukan untuk mencari pemimpin dengan elektabilitas tertinggi. Yang sampelnya dipilih dari berbagai tingkatan masyarakat yang ada di Jawa timur. Sehingga hal ini bisa menjadi pertimbangan pemilih pada pilgub jatim sesungguhnya pada tahun 2018 nanti.

Dari ketiga kandidat yang akan maju. Mereka telah berpengalaman dibidangnya masing-masing. Saifullah dan Khofifah berpengalaman di bidang eksekutif (pemerintahan). Sementara Nayyala di sektor swasta yakni pengusaha. Nayyala pernah menjadi ketua Kadin (kamar dagang Indonesia) Jawa timur.

Saifullah yusuf selama dua periode mendampingi Gubernur Soekarwo untuk memimpin Jawa timur. Jabatannya akan habis pada tahun 2018 mendatang. Khofifah masih aktif menjabat sebagai Menteri sosial di kabinet Presiden Jokowi periode 2014-2019. Sementara Nayyala pernah menjadi ketua umum PSSI.

Kalau kita lihat dari partai yang mengusungnya. Khofifah dan Saifullah didukung oleh partai islam. Khofifah didukung oleh PPP dan Saifullah didukung oleh PKB. Sementara Nayyala didukung oleh partai nasionalis Gerindra.

Anshor Vs Muslimat, siapa yang diuntungkan?

Saifullah yusuf menjabat sebagai ketua Anshor. Anshor adalah organisasi pemuda NU. Sementara Khofifah menjabat sebagai ketua muslimat. Muslimat merupakan organisasi bagi kaum wanita NU. Kedua organisasi tersebut berada dibawah naungan organisasi masyarakat islam yakni Nahdlatul ulama (NU).

Dengan majunya kedua pemimpin NU maka dapat dipastikan suara kaum nahdliyin akan terpecah menjadi dua. Yaitu ke kubu yang mendukung Saifullah Yusuf dan kubu yang mendukung Khofifah. Hal ini tentu akan menguntungkan dari pihak Nayyala. Karena suara NU tidak bisa bersatu dalam satu dukungan cagub dan cawagub pada pilgub Jatim 2018.

Bagi pemilih nasionalis hanya ada satu pilihan yaitu Nayyala. Pemilih nasionalis biasannya tersebar di kota-kota besar. Pemilih non muslim kemungkinan akan menentukan pilihannya dari calon nasionalis.

Pengikut NU (Nahdliyin) tersebar di seluruh daerah Jatim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun